Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi

DKI Klaim Lonjakan Korona Masih Terkendali

Foto : ANTARA/Sihol Hasugian

Tenaga kesehatan menyuntikkan dosis vak­sin booster atau penguat kepada salah satu warga lanjut usia di Pus­kes­mas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sejauh ini belum menyatakan darurat Covid-19. Meskipun jumlah kasus positif terus merangkak naik menjadi 3.509 kasus positif dan jumlah kasus varian Omicron mencapai 1.697 kasus, tetapi dinilai masih terkendali.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia menyatakan jumlah kasus Covid-19 mulai merangkak naik. Berdasarkan data sudah mencapai 14.082 pasien, namun Pemprov DKi belum mengambil langkah rem darurat karena masih terkendali.
"Pada saat ini keputusannya mungkin belum untuk melakukan itu (tarik rem darurat), dan analisanya kan dilakukan tiap minggu," kata Dwi.
Dwi mengatakan untuk memutuskan kebijakan menarik rem darurat harus memperhatikan beberapa faktor. Salah satunya keseimbangan tempat isolasi, rumah sakit, dan penambahan jumlah kasus. "Kalau rem darurat itu tentu kalau kita belajar dari kondisi sebelumnya maka tentu keseimbangan antara tempat isolasi tempat rumah sakit dan pertambahan kasus itu menjadi poin penting selain juga tentu aktivitas warga ya yang mungkin sudah kita lihat sudah sulit untuk di kendalikan prokesnya dan sebagainya," ujarnya.
Dwi menjelaskan saat ini dengan melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta beberapa hari terakhir masih dirasa aman di saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. "Ya, relatif saat ini antara resiko dan kemudian manfaatnya kita situasi saat ini masih bisa kita pada level PPKM 2," ucapnya.
Dikatakan Dwi, saat ini bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit Covid-19 Jakarta melonjak hampir 50 persen dan ICU mencapai 14 persen. Sedangkan keterisian ICU itu 14 persen, keterisian isolasi 45 persen.

Pertengahan Januari
Secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan peningkatan Covid-19 terjadi pada pertengahan Januari ini.
"Peningkatan kasus Covid-19 diakibatkan karena libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Saudara kita yang sempat ke luar negeri masuk ke Indonesia paling banyak di pertengahan Januari dan ini salah satu penyebab adanya peningkatan Covid-19 masuk Indonesia termasuk di Jakarta," kata Ahmad Riza Patria.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top