Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perangi Kemiskinan

DKI Bertekad Perangi "Stunting"

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Cegah “Stunting” | Sejumlah warga mengikuti Kampanye Nasional Cegah Stunting di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (16/9). Kegiatan tersebut digelar dengan mengangkat tema “Cegah Stunting untuk Generasi Cerdas Indonesia”.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertekad memerangi masalah stunting atau bertubuh pendek. Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan bertekad akan menjadikan Jakarta bebas stunting sehingga dapat melahirkan generasi-generasi yang berkualitas.

"Jakarta menyambut baik dan mendukung Kampanye Nasional Pencegahan Stunting. Masalah stunting ini (adalah) satu dari sekian banyak deretan masalah ketimpangan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Deklarasi Komitmen dan Kampanye Nasional Pencegahan Stunting di Silang Monas Sisi Barat, Jakarta Pusat, Minggu (16/9).

Menurutnya, masalah gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan bisa berdampak pada stunting atau bertubuh pendek. Kasus stunting yang ada di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Jakarta merupakan salah satu masalah mendasar yang perlu ditangani secara tuntas dengan baik, dan juga harus dicegah secara serius dengan melibatkan multi sektor serta seluruh lapisan masyarakat. Kerja bersama antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah perlu dilakukan untuk menuntaskan masalah stunting.

"Jadi, kita ingin dari pemerintah pusat juga ada dukungan, kita bereskan sama-sama faktor yang menyebabkan kemiskinan lintas generasi. Jika hari ini di Jakarta ada 27 persen (kasus stunting), insyaAllah untuk berikutnya lagi, Jakarta sudah bebas stunting," katanya.

Pihaknya berkomitmen akan menuntaskan masalah stunting, serta menjadikan Jakarta bebas stunting sehingga dapat melahirkan generasi-generasi yang berkualitas. Permasalahan stunting ini akan dituntaskan dengan mengintervensi gizi sensitif. Pihaknya akan mengerahkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk memerangi stunting ini.

Anies mengatakan, prevalensi stunting di perkotaan memang lebih rendah dibanding di pedesaan. Untuk perkotaan, jumlahnya mencapai 32 persen, sedangkan pedesaan mencapai 42 persen. Dia berharap, tumbuh perilaku dan kesadaran dari dalam keluarga terutama para orang tua terhadap makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak khususnya dalam 1.000 hari pertama kehidupannya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta Fery Farhati Ganis menegaskan penuntasan masalah stunting bisa dilakukan dengan membenahi posyandu. Dia akan memastikan setiap meja yang ada di posyandu dilewati dengan benar, serta terintegrasi dengan 10 program PKK

"Diharapkan seluruh Ibu di Jakarta untuk senantiasa membahagiakan anak dengan memberikan gizi yang baik dan menstimulasi anak dengan baik pula, serta selalu rutin memeriksakan tumbuh kembang anak di posyandu terdekat," ucapnya

Perlu diketahui, stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top