DK PBB Menuntut Segera Ada Gencatan Senjata di Gaza
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengheningkan cipta, di Markas Besar PBB, New York, Senin (25/3) atas serangan 22 Maret di gedung konser Moskwa, Russia.
"Kata 'langgeng' dapat ditafsirkan dengan berbagai cara, dan itu sangat jelas. Mereka yang memberikan perlindungan bagi Israel masih ingin memberikan kebebasan," kata Duta Besar Russia, Vasily Nebenzia.
AS berupaya mengambil garis tipis antara mendukung Israel dan bantuan militer dan menyuarakan rasa frustrasinya terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ketika jumlah korban sipil di Jalur Gaza meningkat. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengatakan AS mendukung gencatan senjata, tetapi abstain karena resolusi tersebut tidak mengutuk Hamas.
Tak Kirim Delegasi
Beberapa saat setelah Amerika Serikat menolak memveto resolusi terbaru tersebut, Netanyahu mengumumkan bahwa dia tidak akan lagi mengirimkan delegasi ke Washington yang diminta oleh Presiden Joe Biden untuk membahas Rafah.
"Resolusi tersebut memberi Hamas harapan bahwa tekanan internasional akan memungkinkan mereka menerima gencatan senjata tanpa pembebasan korban penculikan kami," kata Netanyahu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya