Jum'at, 10 Jan 2025, 06:50 WIB

Djokovic Siap Buktikan Diri

Djo­kovic bakal kembali ke arena I Petenis Serbia Novak Djokovic melakukan pengembalian bola saat sesi latihan jelang tenis Australia Terbuka di Melbourne, Kamis (9/1). Djo­kovic bakal kembali ke arena yang membawanya meraih ke­jayaan di Australia Open.

Foto: AFP/William WEST

MELBOURNE - Novak Djo­kovic bakal kembali ke arena yang membawanya meraih ke­jayaan di Australia Open. Pe­tenis asal Serbia itu datang dengan tekad kuat untuk menghadapi tantangan Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz dalam upayanya mengejar gelar Grand Slam ke-25.

Kerentanan petenis berusia 37 tahun ini, yang pernah menjadi nomor satu dunia, mulai terlihat tahun lalu ketika gagal meraih gelar Grand Slam untuk pertama kalinya sejak 2017, meskipun berhasil memenangkan emas Olimpiade.

Kelemahan tersebut kembali muncul pekan lalu saat Djokovic tersingkir di perempat final Brisbane International oleh petenis Amerika Serikat, Reilly Opelka. Namun, dengan Rafael Nadal mengikuti jejak Roger Federer dalam pensiun, Djokovic semakin bersema­ngat membuktikan bahwa dirinya masih mampu bersaing dengan generasi muda.

Sebagai bagian dari strategi­nya, Djokovic menunjuk mantan rivalnya, Andy Murray, sebagai pelatih. Itu merupakan langkah berani yang diharapkan dapat memberinya keunggulan kompetitif.

“Dengan kondisisekarang, saya masih merasa mampu bersaing kuat selama bertahun-tahun ke depan,” ujar Djokovic, yang kini berada di peringkat tujuh dunia.

“Saya masih mencintai olahraga ini, dan saya masih menikmati persaingan. Saya siap untuk bertanding, apa pun yang diperlukan, berapapun waktu yang dibutuhkan melawan para pemain muda,” sambungnya.

Di lapangan keras berwarna biru, Melbourne Park, tempat yang menjadikan dirinya selalu begitu perkasa dengan mendominasi 10 gelar juara, tentu saja hanya sedikit yang berani meragukan kemampuan Djokovic. Kemenangan lain di sini akan memberinya gelarke-25, membuatnya melampaui Margaret Court sebagai pemegang rekor Grand Slam terbanyak sepanjang masa.

Stamina dan keterampilan Djokovic akan diuji oleh juara bertahan dan peringkat satu dunia, Jannik Sinner (23), serta Carlos Alcaraz (21), yang telah meraih empat gelar Slam.

Sementara Djokovic mempersiapkan diri di Brisbane, Sinner dari Italia dan Alcaraz dari Spanyol memilih untuk tidak berkompetisi, hanya mengikuti pertandingan eksibisi di Melbourne sebagai persiapan utama.

Sinner mencetak kemenangan Grand Slam perdananya di Australia tahun lalu setelah bangkit dari kekalahan dua set melawan Daniil Medvedev. Kemenangan itu memulai musim gemilang saat dia menjadi pemain pertama sejak Roger Federer pada 2005 yang menyelesaikan tahun tanpa kekalahan straight set.

Dia mencapai semifinal Roland Garros dan Wimbledon, memenangi US Open serta ATP Finals, dan meraih posisi teratas dunia. Namun, Sinner memulai turnamen ini di bawah bayang-bayang kasus doping setelah dua kali dinyatakan positif menggunakan steroid terlarang pada bulan Maret lalu.

Badan Integritas Tenis Internasional menerima klaim Sinner bahwa kontaminasi menyebabkan hasil tersebut, dan memutuskan untuk tidak menjatuhkan sanksi. Namun, Badan Anti-Doping Dunia mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olah raga, dan keputusan final masih belum keluar.

“Masalah ini tentu mengganggu pikiran saya, meskipun sedikit,” ujar Sinner setelah membawa Italia meraih gelar Piala Davis pada bulan November lalu.

Senjata Baru

Alcaraz memperkuat statusnya sebagai bintang masa depan tenis setelah memenangkan Wimbledon dan Prancis Open musim lalu, bersanding dengan Sinner sebagai calon penerus legenda. Namun, performanya di Australia masih belum optimal, dengan pencapaian terbaiknya adalah perempat final pada tahun2024, saat dikalahkan oleh Alexander Zverev.

Alcaraz telah mengganti raket dengan versi lebih berat selama musim off-season untuk meningkatkan kecepatan pukulan forehand di permukaan lapangan Melbourne Park. “Setiap elemen baru adalah senjata tambahan untuk menghadapi rival seperti Jannik Sinner dan Alexander Zverev,” ujar pelatih Alcaraz, Samuel Lopez.

Zverev, petenis Jerman, kem­bali menjadi ancaman se­telah memenangkan gelar Masters 1000 di Roma dan Pa­ris, yang mengangkatnya ke peringkat dua dunia.

Dia mundur dari turnamen pemanasan United Cup karena cedera bisep, tetapi hal itu dianggap sebagai langkah pencegahan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi peluang meraih gelar Grand Slam ­pertama.

Daniil Medvedev, yang dikenal sulit diprediksi, telah mencapai tiga dari empat final Australian Open terakhir dan tetap menjadi ancaman besar. Seperti Sinner dan Alcaraz, Medvedev tidak mengikuti turnamen pemanasan, sehingga performa awal musimnya masih menjadi tanda tanya.

Penggemar tuan rumah akan memberikan dukungan penuh kepada Alex de Minaur, peringkat delapan dunia, serta Nick Kyrgios, yang baru kembali bermain di Brisbane setelah cedera panjang.

Namun, Kyrgios tersingkir di babak pertama dan mengakui bahwa dia membutuhkan keajaiban agar pergelangan tangannya dapat bertahan untuk lima set pertandingan. Kyrgios menarik diri dari pertandingan eksebisi melawan Djokovic karena cedera perut, menimbulkan keraguan lebih lanjut atas kebugarannya. Australia Open akan dimulai pada hari Minggu (12/1). ben/AFP/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: AFP, Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan: