Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produktivitas Pangan l Minapadi Opsi Paling Tepat Atasi Tantangan Krisis Pangan ke Depan

Diversifikasi Solusi Pacu Produksi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan sumber-sumber karbohidrat selain beras, seperti jagung, sorgum, kentang, sagu, dan umbi-umbian.

Jakarta - Krisis pangan terus membayangi masa depan Indonesia karena peningkatan kebutuhan pangan tak sebanding dengan produksinya. Karena itu, diperlukan sejumlah langkah terobosan di sektor pangan guna menhindari ancaman krisis tersebut.

Diversifikasi pertanian dinilai menjadi solusi yang memungkinkan untuk menggenjot produktivitas pangan di Tanah Air. Sebab, pertumbuhan populasi penduduk yang cukup pesat, yakni sekitar 1,5 persen tiap tahun telah mendorong peningkatan alih fungsi lahan pertanian, terutama menjadi hunian.

Adapun salah satu upaya diversifikasi yang bisa dilakukan adalah program minapadi yang kini tengah didorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KK P). Program budi daya tambak ikan di tengah-tengah lahan persawahan itu dinilai menjadi solusi cerdas dalam rangka mendorong produktivitas pangan di Tanah Air.

"Penerapan sistem minapadi di berbagai daerah secara langsung turut memberikan kontribusi terhadap pasokan beras berkualitas dan suplai ikan di kalangan masyarakat," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KK P, Tri Hariyanto, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat (9/3).

Menurut dia, minapadi merupakan pilihan paling tepat dalam mengatasi tantangan masyarakat global ke depan tentang bagaimana mencukupi kebutuhan pangan di tengah ledakan jumlah penduduk dan perubahan iklim dan lingkungan.

Selain minapadi, pengembangan tanaman pangan selain padi sangat penting mendorong produktivitas komoditas kebutuhan pokok di dalam negeri. Indonesia dinilai mempunyai potensi besar dalam pengembangan tanaman pangan selain padi.

"Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan sumber-sumber karbohidrat selain beras, seperti jagung, sorgum, kentang, sagu, dan umbi-umbian," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Rosan Roeslani, dalam rilis di Jakarta, Jumat (9/3).

Menurutnya, program diversifikasi pangan perlu ditingkatkan guna melepaskan kebergantungan konsumsi masyarakat terhadap beras yang selama ini menjadi permasalahan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Tanah Air.

Untuk menunjang program diversifikasi tersebut, Ketua Kadin Indonesia itu menyarakankan perlunya ditetapkan kluster komoditas terkait di mana untuk mencapai tujuan tersebut. Karena itu, diperlukan ketersediaan lahan yang memadai.

Ancaman Krisis

Seperti diketahui, Indonesia rentan terjebak krisis pangan ke depan akibat lonjakan populasi penduduk, penurunan luas lahan pertanian, dan dampak perubahan iklim. Karena itu, peningkatan produktivitas pangan perlu didorong, terutama melalui intensifikasi pertanian dengan teknologi.

Wakil Presiden, Jusuf Kalla, meminta Kementerian Pertanian (Kementan) fokus mendorong modernisasi pertanian melalui implemenasi teknologi untuk menggenjot produksi.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top