Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bauran Energi I “Lifting” Migas pada Semester I-2019 di Bawah Target

Diversifikasi Energi Harus Digenjot

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, Bhima juga mendorong pemanfaatan energi terbarukan. Saat ini, momen yang tepat untuk meningkatkan pemanfaatannya, meskipun dalam rencana umum energi nasional (RUEN) hanya 23 persen. "Bagaimana cara mendorongnya, salah satunya harus beri insentif lebih besar lagi ke energi surya, panas bumi, hidrokarbon atau gas mulut tambang," terang Bhima.

Pengamat Ekonomi, Tauhid Ahmad, berpendapat produksi minyak harus didorong dengan membuka investasi besar-besaran untuk eksplorasi ladang minyak baru mengingat tren penurunan produksi kita semakin memburuk. "Untuk gas juga perlu pemanfaatan energi baru seperti gasifikasi batubara dan Dimetil Eter (DME) sebagai substitusi LPG," ungkap Tauhid.

Ia mencontohkan untuk EBT Pembangkit Tenaga Listrik berpeluang dikembangkan, khususnya pemanfaatan panas bumi, mengingat dari potensi 29 gigawatt (GW) baru dimanfaatkan 5 persen. Apalagi pemanfaatan EBT secara keseluruhan di Indonesia baru sekitar 9,8 persen. "EBT perlu dukungan yang lebih luas mengingat biaya dan harga jual yang lebih mahal jika dibandingkan dengan sumber energi konvensional," kata Tauhid.

Pacu Produksi

Baca Juga :
Layanan Asuransi

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus berupaya untuk mendorong peningkatan produksi migas nasional. Data SKK Migas menyebutkan realisasi lifting migas hingga semester I- 2019 mencapai 89 persen atau sebesar 1,8 juta barrel oils per day (BOPD) dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2 juta BOPD. Target lifting migas 2019 diproyeksikan tercapai di semester II- 2019, mengingat 8 dari 11 proyek akan onstream di semester II- 2019.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top