
Ditutup Disney, Blue Sky Studio Rilis Akhir Perjalanan Tupai 'Ice Age' Sebagai Bentuk Perpisahan, Bikin Terharu!
Scrat dan kacang kenarinya.
Foto: gamespot.comSetelah bergelut dengan pandemi, Disney akhirnya menutup salah satu studio yang menggarap serial film "Ice Age" yaitu Blue Sky Studio. Sebagai salam perpisahan, perusahaan animasi ini menutup film "Ice Age" dengan kehadiran tokoh tupai paling sial di tiap seri filmnya, yakni Scrat.
Scrat adalah seekor tupai purba yang selalu hadir di awal film dan menjadi penghubung seluruh rangkaian film "Ice Age". Sebagai seekor tupai, Scrat selalu muncul sebagai tokoh yang mengejar kacang kenari untuk ia makan.
Sayangnya, kacang kenari yang ia mau selalu membawanya pada keadaan yang kurang beruntung.
Dari kelima film "Ice Age" yang telah rilis, Scrat tak pernah mampu mendapatkan kacang kenari yang ia mau.
Meski bukan karakter utama, Scrat merupakan karakter penting yang menjelaskan gambaran cerita secara keseluruhan dengan ilustrasi kejar-kejaran kacang kenari.
Tingkahnya yang lucu di awal film, selalu mengundang tawa rasa penasaran bagi penonton setia film "Ice Age".
Pada penutupannya, Blue Sky Studio kemudian merilis video khusus yang menjelaskan bagaimana akhir perjalanan dari Scrat yang selalu mengejar kacang kenarinya.
Sesuai yang diharapkan, Scrat akhirnya dapat memakan kacang kenarinya tanpa gangguan apa pun. Tidak ada lempeng bumi yang bergeser, gunung es yang terbelah, maupun tupai saingan yang ingin merebut kacangnya. Ini juga menjadi tanda, bahwa perjalanan "Ice Age" telah berakhir dan Scrat telah mendapatkan apa tang ia inginkan.
Para pembuat film "Ice Age" ini menuliskan pesan singkat di akhir video, "Di hari-hari terakhir Blue Sky Studios, sekelompok kecil seniman berkumpul untuk mengerjakan satu adegan terakhir. Adegan ini adalah perpisahan, sebuah perayaan perpisahan dengan cara kami sendiri,".
Dengan begitu, rangkaian film "Ice Age" yang dimulai sejak tahun 2002 hingga 2016 ini berakhir. Filmnya dikemas dalam 5 seri, yakni "Ice Age", "Ice Age: The Meltdown", "Ice Age: Dawn of Dinosaurs", "Ice Age: Continental Drift" dan "Ice Age: Collision Course".
Tak hanya dalam bentuk film, Blue Sky juga sempat memproduksi "Ice Age" dalam bentuk serial televisi yang berjudul "Ice Age: A Mammoth Christmas" dan "Ice Age: The Great Egg-Scapade".
Sebelumnya, Blue Sky Studio berada di bawah naungan perusahaan film 20th Century Fox, sampai akhirnya Disney mengakuisisi perusahaan tersebut.
Sejak pandemi melanda dan bioskop ditutup sementara, Blue Sky tidak mampu bertahan dengan masalah ekonomi dan isu efisiensi pada studionya juga Disney.
Selamat tinggal, Scrat, Manfred, Diego dan Sid! Terima kasih sudah menghibur kita semua.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rizqa Fajria
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cuan Ekonomi Digital Besar, Setoran Pajak Tembus Rp1,22 Triliun per Februari
- 2 Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas bisa Diakses Semua Warga
- 3 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 4 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 5 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
Berita Terkini
-
Disambut Meriah, Film "Ne Zha 2" Tayang Perdana di Jakarta
-
Banyak Pilihan untuk Buka Puasa, Tapi Sebaiknya Hindari Ubi dan Kopi
-
Jalur Tengah Jateng di Temanggung Siap Dilintasi Pemudik
-
Mudik Lancar Tanpa Drama, Simak Tips dari Rifat Sungkar
-
Berkarya Tanpa Batas! Pemerintah Dukung Kreator Indonesia, Ekonomi Kreatif Makin Berkembang