Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dituduh Menghasut, Jurnalis Veteran Hong Kong Ditangkap Polisi Kemanan Nasional

Foto : thestandard

Allan Au, jurnalis veteran Hong Kong ditangkap polisi keamaman nasional, Senin (11/4).

A   A   A   Pengaturan Font

HONG KONG - Seorang jurnalis veteran Hong Kong ditangkap polisi keamanan nasional pada Senin (11/4) atas tuduhan konspirasi mempublikasikan materi-materi hasutan, menurut seorang sumber kepolisian dan media lokal.

Dilansir Channel News Asia, Senin (11/4), penangkapan tersebut menjadi serangan terbaru bagi pers lokal di Hong Kong yang telah membuat peringkat kebebasan media di kota ini jatuh karena Beijing mengambil tindakan keras pada kebebasan berpendapat.

Allan Au, seorang wartawan berusia 54 tahun dan dosen jurnalisme, ditangkap dalam sebuah serangan fajar oleh unit polisi keamanan nasional, menurut sejumlah media lokal.

Seorang polisi senior mengkonfirmasi penangkapan Au kepada AFP karena tuduhan "konspirasi mempublikasikan materi hasutan".

Pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi.

Au merupakan mantan kolumnis untuk Stand News, sebuah platform berita online yang ditutup akhir Desember lalu setelah otoritas membekukan aset perusahaan dengan menggunakan hukum keaman nasional.

Dua karyawan senior Stand News lainnya sudah lebih dulu didakwa menghasut.

Dakwaan keamanan nasional juga telah menjebloskan bos media pro-demokrasi Jimmy Lai dan enam mantan eksekutif senior Apple Daily.

Tahun lalu, tabloid paling popular di Hong Kong, Apple Daily, runtuh ketika ruang redaksinya diserang dan aset-asetnya dibekukan di bawah hukum keamanan.

Tak lama setelah penutupan Stand News, Au mulai menulis "Selamat Pagi" setiap hari di akun Facebook-nya untuk menginformasikan kondisi keamanannya.

Au merupakan salah satu kolumnis lokal paling berpengalaman di Hong Kong. Dia penerima beasiswa di Universitas Standford pada 2005 dan meraih gelar doktor dari Universitas Tiongkok di Hong Kong.

Pada 2017, Au mempublikasikan buku tentang sensor di Hong Kong berjudul Freedom Under 20 Shades of Sadow.

Au menghabiskan waktu lebih dari sepuluh tahun bekerja di RTHK, lembaga siaran pemerintah Hong Kong yang menyiarkan persoalan terkini.

Namun tahun lalu, dia dipecat setelah otoritas mengumumkan mulai mengubah siaran independen menjadi sesuatu yang lebih mirip dengan media pemerintah Tiongkok.

Keamanan Nasional

Hukum tentang hasutan dibuat oleh penguasa kolonial Inggris pada 1938, telah lama dikritik sebagai sebuah produk hukum anti kebebasan berpendapat, termasuk oleh koran-koran lokal pro-Beijing.

Namun pada saat pengalihan Hong Kong ke Tiongkok 1997, pasal ini sudah tidak digunakan lagi berpuluh-puluh tahun meski tetap tertulis dalam buku.

Pasal ini digunakan kembali oleh polisi dan jaksa ketika terjadi protes pro-demokrasi pada 2019.

Lebih dari dua tahun terakhir pasal hasutan ini dipakai lagi untuk melawan jurnalis, serikat buruh, aktivis, mantan bintang pop, dan warga biasa.

Hukum mengenai hasutan saat ini dipisahkan dari undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing pada Hong Kong pada 2020.

Tetapi pengadilan memperlakukan hukum ini sebagai pertahanan keamanan nasional, yang artinya tebusan seringkali ditolak untuk tuntutan semacam ini.

Bulan depan, Hong Kong akan mendapatkan pemimpin baru yang diurapi Beijing, mantan kepala keamanan John Lee yang membawahi polisi pada aksi demo 2019 dan tindakan keras setelahnya.

Ditanyakan pada Senin, apakah penangkapan Au akan memperburuk kebebasan pers, Lee menolak untuk berkomentar, lalu mengatakan bahwa seluruh investigasi harus dilakukan secara independen.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top