Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dituduh Mengancam Tatanan Internasional, Beijing Naik Darah, Tuding Balik: Amerikalah 'Ancaman Terbesar' Perdamaian Dunia

Foto : VOA/AP

Juru Bicara Menteri Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian dalam konferensi pers di Beijing, Rabu, 6 April 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Amerika adalah "ancaman terbesar bagi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan dunia," kata Tiongkok, Kamis (7/7). Negara itu melanjutkan retorika tajamnya dalam menanggapi tuduhan Amerika atas mata-mata Tiongkok dan ancaman terhadap tatanan internasional. VOA melaporkan, Kamis (7/7).

Komentar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian itu muncul sehari setelah kepala FBI dan kepala badan intelijen dalam negeri Inggris meningkatkan lagi kewaspadaan terhadap pemerintah Tiongkok. Mereka memperingatkan para pemimpin bisnis bahwa Beijing bertekad mencuri teknologi demi keuntungan yang kompetitif.

Pernyataan tajam itu muncul menjelang pertemuan Sabtu antara Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam KTT para menteri luar negeri negara-negara kaya dan berkembang terkemuka G20 di Bali, Indonesia.

"Politisi Amerika yang relevan telah memainkan apa yang disebut ancaman Tiongkok untuk mencoreng dan menyerang Tiongkok," kata Zhao. Ia menjawab pertanyaan wartawan pada briefing harian tentang komentar Direktur FBI Christopher Wray yang menegaskan kembali kekhawatiran lama dalam mengecam spionase ekonomi dan operasi peretasan oleh Tiongkok serta upaya pemerintah Tiongkok untuk meredam pembangkangan di luar negeri.

Pernyataan Wray sangat penting karena dilontarkan di markas besar MI5 di London dan di samping direktur jenderal badan tersebut, Ken McCallum, yang dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas Barat. McCallum mengatakan pemerintah Tiongkok dan "tekanan terselubungnya di seluruh dunia" merupakan "tantangan yang paling mengubah permainan yang kita hadapi."
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top