Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dituding Sebarkan Hoax Soal Perang di Ukraina, Media Rusia Ini Buka Suara Usai Diblokir Google di Play Store

Foto : istimewa

Google

A   A   A   Pengaturan Font

Alphabet Inc, perusahaan induk Google mengumumkan telah resmi memblokir aplikasi dua media Rusia yakni Rusia Today (RT) dan Sputnik News dari Google Play Store di Eropa. Ini lantaran kedua media tersebut disebut-sebut menyebar berita palsu terkait perang antara Rusia dan Ukraina.

Wakil Pemimpin Redaksi RT Anna Belkina buka suara terkait tudingan google tersebut. Menurutnya perusahaan teknologi yang memutus distribusi media mereka tidak memiliki bukti bahwa medianya membuat berita palsu. Hal tersebut disampaikan dalam keterangan resminya. Sementara itu, berbeda dengan RT, Sputnik tidak memberikan keterangan.

Google sebelumnya sudah menghapus media yang didanai pemerintah Rusia itu dari layanan berita Google News dan untuk sejumlah fitur di YouTube.

Blokir ini juga berlaku untuk mesin pencari Google Search. Apple menyatakan aplikasi RT News dan Sputnik News tidak bisa lagi diunduh dari App Store di luar Rusia.

Google menambah daftar panjang sebagai pemblokir media Rusia. Ini lantaran invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina.

Sebagai infromasi, Google resmi memblokir dua media rusia tersebut di Play Store. Bahkan, Google juga menyatakan akan terus mengawasi situasi terkini perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

"Kami konsisten dengan sikap yang telah kami jelaskan untuk mengurangi rekomendasi, menangguhkan monetisasi, dan membatasi jangkauan media yang dibiayai pemerintah Rusia, maka aplikasi mobile untuk kanal berita Rusia, RT dan Sputnik tidak lagi tersedia di Play Store di wilayah Uni Eropa," papar Google, dikutip Senin (7/3).

"Tim kami terus mengawasi situasi (Rusia-Ukraina) sepanjang waktu untuk mengambil tindakan cepat," lanjutnya dikutip dari Tech Crunch.

Dilansir dari Reuters, sejumlah perusahaan teknologi sudah membatasi distribusi untuk media Rusia. Langkah tersebut dilakukan usai Komisi Eropa mengeluarkan sanksi kepada media tersebut, lantaran dianggap mengkhawatirkan menyebarkan misinformasi terkait perang yang terjadi di Ukraina.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top