Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Teror l Pemasang Bendera ISIS di Polsek Kebayoran Lama Diduga Perempuan

Diteror ISIS, Warga Tak Takut

Foto : koran jakarta / Peri Irawan

Gedung Markas Polsek Kebayoran Lama, di Jalan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mendapat ancaman teror yang dilakulan pengendara bermotor dengan cara memasang bendera ISIS . Pasca pemasangan bendera ISIS, sentra pelayanan tetap ramai didatangi warga untuk mengurus SKCK dan surat kehilangan.

A   A   A   Pengaturan Font

Pascapemasangan bendera ISIS, petugas Polsek tetap melayani masyarakat yng mengurus SKCK dan surat kehilangan.

JAKARTA - Belasan sepeda motor dan mobil terparkir di pinggir jalan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Biasanya jalur ini seringkali disesaki parkir kendaraan pinggir jalan. Pasalnya, di kawasan ini ada Sekolah Dasar, Puskesmas, kantor Kecamatan dan Kantor Kepolisian Sektor Kebayoran Lama serta perkantoran lainnya.

Namun, Selasa (4/7) aktivitas di kawasan ini masih sepi dari biasanya. Hanya terlihat beberapa polisi yang berlalu lalang, keluarga pasien yang mengalami rawat inap di Puskesmas dan warga lainnya. Padahal, Selasa (4/7) pagi, Polsek Kebayoran Lama mendapatkam teror atau ancaman serangan dari pihak yangmengatasnamakan ISIS.

Di dinding pagar Polsek Kebayoran Lama ini, terpasang bendera hitam bertuliskan huruf arab lailahailallah. Kain hitam berukuran 100 cm x 50 cm ini identik bendera ISIS. Pihak kepolisian pun menemukan ancaman dalam kertas karton yang disimpan dalam botol plastik ukuran satu liter.

Ancaman yang dituliskan itu, meminta Polri, TNI, Banser, Densus, dan para antek-antek laknatulloh untuk bertobat karena telah melindungi Pancasila. Pihak tak bertanggung jawab yang belum diketahui ini, dalam suratnya, mengaku akan terus meneror dan menekankan bahwa perang telah dimulai. Mereka akan membuat Jakarta seperti medan perang di Marawi, di Filipina.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top