Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemotongan Kurban l Daging Disalurkan Langsung ke Rumah Warga

Ditemukan Ratusan Hewan Kurban Tidak Layak

Foto : ANTARA/RIVAN AWAL LINGGA

PENGGUNAAN BESEK I Ratusan paket daging kurban dibagikan di dalam besek yang telah dilapisi plastik ramah lingkungan, Minggu (11/8). Masjid Istiqlal memilih untuk menyalurkan daging kurban ke alamat penerima yang berada kurang lebih satu kilometer dari Istiqlal.

A   A   A   Pengaturan Font

Hewan tidak layak dikembalikan ke penjual dan dipastikan tidak dijual kembali setelah diberikan tanda khusus. Penjual hewan tidak layak, diberikan peringatan.

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menemukan ratusan hewan kurban tidak layak untuk dipotong. Hewan kurban itu merupakan hasil pengawasan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan hingga (11/8) jam 05.00 pagi, pihaknya telah memeriksa hewan kurban di 1.474 lokasi dengan jumlah mencapai 97.005 hewan kurban, baik sapi, kerbau, kambing, dan domba.

"Mayoritas sehat. Ada 202 yang ditemukan sakit. Ada yang sakitnya karena stres perjalanan sekitar 157 ekor. Kemudian ada yang matanya ada tanda-tanda tidak sehat. Tapi juga ada yang tidak cukup umur, mencapai 345 ekor," ujar Anies, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (11/8).

Menurutnya, hewan tidak layak itu dipastikan tidak diizinkan untuk digunakan sebagai hewan kurban. Setiap hewan, katanya, telah diberikan tanda khusus dan penjualnya diberikan peringatan.

"Semua dalam pengawasan, dan dengan diberi tanda. Lalu, mereka juga diberi peringatan, tentu saja tidak bisa digunakan. Dan kita semua tahu bahwa ketika memberikan hewan kurban, maka hewan kurban itu harus memenuhi ketentuan syariat. Jadi, kalau secara syariat tidak memenuhi syarat, ya jangan dikerjakan," kata Anies.

Daging kurban disalurkan kepada masyarakat Jakarta yang berhak menerima atau golongan mustahik melalui Program Dapur Kurban, Lembaga Keagamaan dan Sosial, serta Yayasan di wilayah Jakarta.

"Tahun ini memang agak berbeda karena diberikan dagingnya dalam bentuk siap saji dan masa oleh para juru masak hotel-hotel berbintang, dan hotel berbintang lima," ujar Anies dalam pesannya.

Dapur kurban ini merupakan kerja bersama Pemprov DKI dengan Baznas Bazis DKI Jakarta, Rumah Zakat, Aksi Cepat Tanggap, dan didukung PKK serta Korpri.

Di samping itu, Anies mengatakan daging kurban olahan siap saji nantinya akan diberikan juga kepada para pengungsi korban kebakaran di Jakarta. "Sekaligus juga nanti diberikan kepada mereka yang masih tinggal di rumah pengungsian karena korban kebakaran.

Serahkan Langsung

Masjid Istiqlal menyerahkan langsung daging kurban ke rumah warga yang berada di sekitaran Masjid. Hal ini agar tidak menimbulkan antrean panjang dalam pembagian daging.

"Kita mengantarkanya secara terhormat karena langsung diantar ke depan rumahnya tidak lagi masyarakat datang kemari mengantarkan kupon mengantre berjam-jam sampai ada yang pingsan, dan cara lama itu yang kita hindari," kata Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (11/8).

Abu menjelaskan telah disurvei rumah warga tak jauh dari masjid. Dalam melaksanakan verifikasi dibagi lima rayon (wilayah). "Itu semua kami verifikasi dan yang paling penting prioritaskan warga yang rumahnhya paling dekat ke Istiqlal. Kami namakan rayon satu daerah Pasar Baru, Kemayoran, Kramat Raya, dan Tanah Abang," pungkasnya.

Kendati begitu, diakui Abi, pihaknya juga menyediakan lima ribu besek yang dipergunakan untuk menaruh daging kurban bagi warga yang menunggu di sekitaran mesjid. "Kami mematuhi arahan Gubernur dengan menggunakan. Sebanyak lima ribu besek dipesan dari Tasikmalaya. Untuk masing-masing besek berisi satu kg daging kurban," kata

Abu menjelaskan daging yang dikemas dengan besek tetap dilapisi plastik ramah lingkungan. Hal ini agar tetesan darah pada daging agar tidak menimbulkan bau.

Menurut Abu, pihaknya sudah empat tahun terakhir memakai plastik ramah lingkungan. Bahan baku plastik terbuat dari bambu.

"Jadi Masjid Istiqlal empat tahun terakhir katakan sudah memakai plastik ramah lingkungan, bahan bakunya terbuat dari bambu jadi cepat terurai. Nah tahun ini karena mengikuti anjuran bapak Gubernur menggunakan besek," tuturnya. pin/jon/P-6

Penulis : Peri Irawan, Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top