Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Harga | Saat Ini, Jumlah Pemotongan Ayam Masih Jauh dari Kondisi Normal

Distribusi Ayam Dikawal Ketat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Penutupan paksa RPHU Rawa Kepiting oleh ormas dapat mengancam kestabilan pasokan dan harga daging ayam, serta kestabilan ekonomi DKI Jakarta karena banyak masyarakat bergantung pada aktivitas ekonomi dari perdagangan daging ayam.

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Satgas Pangan Polri fokus mengawal ketersediaan dan pasokan ayam hidup di pasaran. Pasokan yang terganggu akan berdampak pada instabilitas harga.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, merespons insiden penutupan paksa oleh ormas tertentu di Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) Rawa Kepiting, Jakarta Timur pada 27 Juni 2023. "Tentunya kita menyayangkan insiden berujung kekerasan tersebut. Karena itu, Satgas Pangan, Dinas KPKP DKI Jakarta, dan stakeholder terkait untuk berkoordinasi agar pemenuhan pasokan daging ayam di DKI Jakarta tetap berjalan dengan baik," ujar Arief di Jakarta, akhir pekan lalu.

Arief mendorong upaya dialogis yang dibangun antar-stakeholder untuk menemukan titik temu terhadap dinamika ketersediaan dan stabilitas daging ayam. Meski demikian, pihaknya juga mendukung langkah hukum yang ditempuh Pemprov DKI Jakarta terkait aksi penutupan paksa RPHU tersebut.

"Jakarta ini nett consumer, jika dilakukan penutupan paksa, dampaknya bukan saja pada kestabilan pasokan dan harga daging ayam, tapi pada kestabilan ekonomi, karena berapa banyak masyarakat yang bergantung pada aktivitas ekonomi dari perdagangan daging ayam ini," terang Arief.

Berdasarkan pantauan Satgas Pangan AKP Sarjono per Sabtu (1/7), aktivitas pemotongan di RPHU Rawa Kepiting perlahan kondusif dan kembali normal. Jumlah pemotongan mencapai 8.532 ekor per hari, meskipun belum sepenuhnya mencapai angka normal sekitar 30 ribu ekor per hari.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top