Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hambatan Pertanian | BPS dan Beberapa Instansi Terkait Kembangkan Metode KSA Jagung

Disparitas Picu Harga Jagung Naik

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Deputi Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), Habibulloh, menyebutkan pihaknya bersama beberapa instansi terkait sekarang mencoba mengembangkan metode KSA (kerangka Sampling Area) jagung. "Seluruh Indonesia kita lakukan amatan tiap bulan. Kita juga melakukan perbaikan-perbaikan seperti terkait kadar air jagung saat dipanen. Saya rasa ini forum sangat bagus, semua berkumpul di sini menyinkronkan supaya memiliki data jagung untuk bersama," tandas Habibulloh.

Validasi Data

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyebut jagung saat ini ditanam oleh 4,2 juta rumah tangga petani. Dengan luas tanam 4,15 juta hektare setahun, produksi 15,9 juta ton dan kebutuhan 14,3 juta ton, terdapat carry over stok 2020 sebesar 1,42 juta ton sehingga stok akhir Desember 2021 lebih dari 2 juta ton.

Dia meminta data jagung harus faktual, sesuai kondisi lapangan. "Lakukan ground check lapangan, diverifikasi dan validasi. Data ini penting untuk pengambilan keputusan dan supaya menyiapkan agenda SOS, temporary agenda dan permanen agenda. Mulai Oktober ini harus ada lompatan," pinta Mentan, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Berdasarkan pemantauan stok oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP), kondisi stok jagung nasional pada pekan IV atau per 20 September 2021 mencapai 2.750.072 ton. Adapun sebarannya meliputi 856.897 ton atau 31 persen berada di pabrik pakan, 744.250 ton atau 27 persen di pengepul, 423.502 ton (15 persen) di agen, 288.305 ton (11 persen) di pengecer, 276.300 ton (10 persen) di usaha lain (Pakan Mandiri), dan sisanya 6 persen di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top