Senin, 23 Des 2024, 14:30 WIB

Dishub Jakarta Sebut Alasan Penghapusan Rute Transjakarta Blok M - Kota Demi Efisiensi Subsidi

Foto: ANTARA

Wacana rute Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota yang akan dihapus menuai beragam penolakan dari masyarakat. Pasalnya, koridor 1 merupakan salah satu koridor tersibuk di Transjakarta. Selain itu, rute Blok M - Kota juga paling banyak terintegrasi dengan rute lainnya. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan alasan di balik penghapusan rute Blok M - Kota akibat berhimpitan dengan jalur Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus-Kota yang sedang dalam proses pengerjaan dan direncanakan selesai di tahun 2029.

"Jadi yang berhimpitan 100 persen (yang dihapus), yang berhimpitan itu Koridor 1 dari Blok M-Kota. Oleh sebab itu, rute Blok M - Kota akan dilakukan rerouting setelah pembangunan operasional MRT selesai," ujar Syafrin dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu, (21/12). 

Lebih lanjut, Syafrin menjelaskan rencana induk transportasi mengharuskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta melakukan efisiensi terhadap pengelolaan dana Public Service Obligation (PSO) atau dana subsidi untuk moda transportasi.

Oleh karena itu, menurut Syafrin, berdasarkan hasil kajian terhadap layanan angkutan umum masal yang sifatnya paralel 100 persen, Pemprov Jakarta harus mengucurkan subsidi doubel untuk moda transportasi yang rute atau jalurnya berhimpitan.

"Contohnya Blok M-kota itu sekarang dilayani oleh busway koridor, kemudian nanti pada saat MRT fase 2 A selesai dari Bundaran HI sampai dengan Kota, otomatis layanan MRT itu akan full dari Lebak Bulus-Kota, sehingga akan ada layanan Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan layanan MRT, yaitu Blok M-Kota," tambahnya.

Namun, koridor lain dengan rute dari dan menuju Blok M-Kota tidak akan dihapus, seperti Transjakarta koridor 2 rute Pulogadung-Harmoni, Cillitan-Blok M, atau Kampung Rambutan-Blok M.

"Itu tidak akan direstruktur, dia tetap akan keluar Semanggi masuk ke koridor Transjakarta sampai dengan di Blok M, atau dari Kampung Rambutan-Kota, dia tetap ada melayani karena dia tidak berhimpitan 100 persen," jelas Syafrin.

Perlu diketahui, koridor 1 TransJakarta Blok M-Kota merupakan rute pertama dan telah beroperasi sejak diresmikan pada 15 Januari 2004 oleh Gubernur Jakarta yang menjabat saat itu, Sutiyoso. 

Redaktur: Nayla Shabrina

Penulis: Nayla Shabrina

Tag Terkait:

Bagikan: