Disdik Akan Geledah Setiap Bawaan Siswa
Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta memusnahkan barang bukti narkoba seberat 9,4 kilogram di halaman kantor BNNP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).
Foto: ANTARA/Siti NurhalizaJAKARTA – Untuk mencegah penggunaan narkoba di lingkungan sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Jakarta bersama sekolah menggiatkan memeriksa tas bawaan siswa. “Kepala sekolah harus rutin meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak didik agar tidak terlibat narkoba dengan lebih sering melakukan sweeping,” kata Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan (P4) Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta, Mohamad Roji, Selasa.
Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan cara menggeledah siswa yang dicurigai memakai narkoba. Disdik akan menggalang kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) kota/kabupaten maupun provinsi untuk melakukan tes urine. Pemeriksaan siswa dilakukan dua kali. Pertama secara berkala sesuai dengan program BNN kota/kabupaten maupun provinsi. Kedua dengan sekolah.
“Pengecekan biasanya dilakukan sekolah dengan melibatkan personel dari Satuan Polisi Pamong Praja dan polsek,” ujar Roji. Selain itu, Dinas Pendidikan Jakarta dalam rangka mencegah masuknya narkoba ke lingkungan sekolah juga akan menggiatkan koordinasi pemerintah daerah dengan kepala sekolah melibatkan BNN.
“Selama ini juga telah terjalin kerja sama yang baik antara Dinas Pendidikan, Sudin Pendidikan, dan BNN untuk membina pelajar SMP, SMA dan SMK agar jauh dari narkoba,” ucap Roji.
Lebih lanjut, Roji juga minta agar Dinas Pendidikan Jakarta dan Sudin Pendidikan senantiasa berkomunikasi dengan orang tua siswa terkait bahaya mengonsumsi narkoba. Menurut Roji, perlu kolaborasi yang seimbang antara orang tua siswa dan guru sekolah.
Orang tua berperan dalam memantau keberadaan dan aktivitas anak selama di rumah. Sedangkan guru atau wakil kepala sekolah bidang kesiswaan memantau aktivitas selama lingkungan sekolah.
Sementara itu, Pemkot Jakpus menilai, program makan siang gratis efektif untuk meningkatkan asupan gizi siswa. “Jika dilihat dari menunya, akan efektif meningkatkan asupan gizi siswa,” tutur Mohamad Roji.
Roji menyebut, dampak positif pemberian makan gratis di sekolah ditandai adanya kebersamaan antarsiswa saat makan bersama. “Siswa merasakan momentum makan bersama. Guru membimbing untuk berdoa sebelum makan,” ujar Roji.
Terkait pendataan dan kesiapan Pemkot Jakarta Pusat, Roji masih menunggu kebijakan program dan anggarannya dari pemerintah pusat. Dia juga mash menunggu petunjuk pelaksana dan teknis.
“Saat ini sifatnya masih uji coba dengan anggaran dari program tanggung jawab sosial perusahaan-perusahaan. Mudah-mudahan tahun depan instruksinya lebih jelas,” ucap Roji.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Para Pebulu Tangkis Dunia Beri Dukungan ke Christian Adinata Usai Dicoret dari Pelatnas
- Huawei Kalahkan Apple, Dominasi Pasar Jam Tangan Pintar Global
- Penelitian Ungkap Pekerjaan Tertentu Kurangi Risiko Kematian Akibat Alzheimer
- WhatsApp Luncurkan Beragam Fitur Seru
- Film 'Bayang-Bayang Anak Jahanam' Ditayangkan Mulai 16 Januari 2025