Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dirut Perum Bulog Jelaskan ke Presiden soal Beras SPHP Kemasan 5 Kg untuk Cegah Penyalahgunaan

Foto : antarafoto

Dirut Perum Bulog Budi Waseso di sela-sela kegiatan mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Gudang Beras Bulog di Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa beras yang disalurkan melalui kebijakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dikemas dalam kemasan 5 kilogram dimaksudkan untuk mencegah penyalahgunaan.

BOGOR - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa beras yang disalurkan melalui kebijakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dikemas dalam kemasan 5 kilogram dimaksudkan untuk mencegah penyalahgunaan.

"Kami salurkan beras SPHP itu sudah bentuk packaging 5 kiloan, sehingga masyarakat sudah pasti membeli 5 Kg, (supaya) mencegah disalahgunakan, karena berasnya kan premium," kata Budi Waseso di sela-sela kegiatan mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Gudang Beras Bulog di Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9).

Budi mengatakan sebagian pedagang ada yang menginginkan penyaluran beras Bulog dalam rangka operasi pasar itu dilakukan dengan bentuk curah.

Namun, tambahnya, berdasarkan pengalaman, penyaluran dalam bentuk curah membuka peluang penyimpangan penjualan beras dengan cara mengemas ulang dan menjual dengan harga normal atau mencampur dengan beras kualitas rendah sehingga menghasilkan beras kategori medium dan dijual kembali.

Dengan mengemas dalam kemasan 5 Kg, Budi berharap tidak akan ada penyalahgunaan; karena untuk membuka kemasan tersebut, oknum akan memerlukan biaya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top