Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dipicu Spekulasi "Dovish" dari The Fed

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutan penguatannya, hari ini (15/12).

Pelaku pasar diperkirakan tengah menantikan arah baru kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed ke depan.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin, menjelaskan pasar akan mencerna pernyataan Gubernur the Fed, Jerome Powell, mengenai prospek kenaikan bunga acuan ke depan.

Jika sikap the Fed menunjukkan dovish, hal itu bisa menekan dollar AS sehingga menjadi sentimen positif bagi rupiah.

Nanang memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (15/12), bergerak di kisaran 15.500-15.630 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan menguat.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (14/12) sore, ditutup menguat, ditopang ekspektasi berkurangnya agresivitas bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), usai rilis data inflasi AS.

Rupiah ditutup menguat 64 poin atau 0,41 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.593 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS melemah dipicu perilisan data inflasi konsumen AS yang lebih rendah dari estimasi yang memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve dalam pertemuan mereka yang hasilnya diumumkan tengah malam nanti akan memberikan keputusan yang tidak agresif," kata Analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top