Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (29/9). Sentimen kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) masih berlanjut.

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (28/9) sore, ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.273 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS bergerak solid karena ditopang kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta.

Tingkat imbal hasil obligasi AS terdorong lebih tinggi karena perubahan nada yang cenderung hawkish oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed).

The Fed pada pekan lalu mengumumkan bahwa bank sentral mungkin akan segera memulai pemangkasan stimulus paling cepat pada November dan diikuti kenaikan suku bunga yang mungkin akan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Selain itu jumlah pejabat Fed yang saat ini melihat adanya kenaikan suku bunga pada 2022 pun bertambah. Semalam tiga pejabat The Fed mengatakan siap untuk menarik langkah-langkah dukungan ekonomi meskipun mereka tidak melihat adanya ancaman dari inflasi.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top