Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Dipengaruhi Sentimen Positif Domestik

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat, melanjutkan tren pada penutupan sebelum libur panjang akhir pekan lalu. Meski demikian, penguatan tersebut diperkiran bersifat terbatas menyusul sentimen rencana kenaikan lanjutan bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Laporan terbaru perusahaan pemeringkat utang internasional, Standard and Poor's (S&P) yang mengafirmasi peringkat Indonesia tetap pada level layak investasi pada 31 Mei 2018 dinilai akan memberikan dorongan bagi penguatan rupiah. Sebab, hal itu akan membuat investor lebih percaya diri terhadap kondisi pasar keuangan Indonesia.

Dalam siaran pers-nya, S&P memberikan afirmasi atas Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level BBB-/outlook stabil. Beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut, yaitu beban utang pemerintah yang relatif rendah serta kinerja fiskal dan tingkat utang luar negeri yang moderat.

Selain itu, langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan pada 30 Mei lalu masih direspons positif pelaku pasar keuangan. "Pelaku pasar mengapresiasi penaikan BI 7 Days Reverse Repo Rate total 50 basis poin bulan ini.

Sejauh ini langkah BI tersebut dinilai cukup tepat," ujar Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (31/5) sore, menguat 97 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.896 rupiah per dollar AS.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top