Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Dipengaruhi Probabilitas Kenaikan FFR Turun

Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diyakini masih berpotensi menguat hingga akhir tahun kendati kembali melemah setelah menguat pada awal pekan ini. Hal itu dipengaruhi sentimen melemahnya probabilitas kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed di sisa waktu tahun ini.

"Rupiah masih berpotensi menguat hingga akhir tahun karena ekspektasi pasar bahwa The Fed tidak akan menaikkan Fed Fund Rate (FFR) pada bulan ini," ujar Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov di Jakarta, akhir pekan lalu. Sejak awal November 2018, rupiah mulai menguat dan menjauhi level 15.000 rupiah per dollar AS.

Bahkan pada 3 Desember 2018, rupiah menyentuh level 14.200 rupiah, tetapi kembali melemah dalam empat hari terakhir. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah pada Jumat pekan lalu mencapai 14.539 rupiah per dollar AS, melemah dibandingkan hari sebelumnya 14.507 rupiah per dollar AS.

"Penguatan rupiah sejak awal pekan ini sebetulnya lebih banyak dipengaruhi penerbitan global bond atau SUN denominasi dollar AS, oleh pemerintah sebesar 3 miliar dollar AS," kata Abra. Menurut dia, betul ada pengaruh dari gencatan perang dagang AS-China selama 90 hari terhadap nilai tukar rupiah. Namun, tetap masih ada risiko perang dagang kembali jika tidak ada titik temu dua negara tersebut.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top