Dinsos Aceh beri bantuan kaki palsu kepada 56 penyandang disabilitas
Sejumlah penyandang disabilitas mengikuti pengukuran kaki palsu di Kantor Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh, Kamis (14/11).
Foto: ANTARA/HO-Dinas Sosial AcehBanda Aceh -- Dinas Sosial Aceh memberi bantuan kaki palsu kepada 56 penyandang disabilitas di provinsi paling barat Indonesia itu, dalam upaya membantu kelompok rentan ini meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup.
Kepala Dinas Sosial Aceh Muslem Yacob di Banda Aceh, Kamis, mengatakan pemberian bantuan kaki palsu ini perintah langsung Pj Gubernur Aceh Safrizal kepada dirinya beberapa waktu lalu, sehingga saat ini sudah mulai dilakukan pengukuran bagi para penerima manfaat.
“Alhamdulillah dengan anggaran yang tersedia di perubahan bisa dikaver 50 orang dan berkat kerja keras dari jajaran di Bidang Rehabilitasi Sosial bisa ditambah enam orang lagi penerima,” katanya.
Ia menjelaskan kegiatan ini komitmen Pemerintah Aceh dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada para penyandang disabilitas berupa kaki palsu, yang diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup.
Muslem berharap, melalui program tersebut setiap penerima manfaat dapat memperoleh kaki palsu yang nyaman, fungsional, dan sesuai dengan kondisi masing-masing.
Perhatian bagi warga disabilitas menjadi fokus pemerintah untuk terus menciptakan aksesibilitas yang lebih baik bagi penyandang disabilitas serta membantu kelompok ini dalam meraih kembali kemandirian dan kualitas hidup yang baik.
“Setelah selesai pengukuran, cetakan kaki palsu akan diserahkan pada awal Desember nanti,” ujarnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Aceh Isnandar mengatakan saat ini sedang dalam tahapan pengukuran yang diikuti para penyandang disabilitas berasal dari 13 kabupaten/kota di provinsi itu, di antaranya Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Nagan Raya, Pidie Jaya, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Simeulue, Aceh Besar, Banda Aceh, dan Subulussalam.
“Kegiatan yang bersumber dari anggaran Pemerintah Aceh ini dimaksud dalam rangka membangun masyarakat inklusi dan sumber daya manusia disabilitas yang unggul di Aceh,” ujarnya.
Pengukuran ini berlangsung selama dua hari, sejak Rabu (13/11). Khusus bagi warga dari daerah Kepulauan Simeulue, Dinsos Aceh memberikan tambahan waktu satu hari pada Jumat (14/11) mengingat jadwal transportasi, jarak, dan waktu tempuh yang jauh.
“Kita juga menyediakan konsumsi dan tenda bagi peserta yang ingin beristirahat sambil menunggu antrean pengukuran,” ujarnya.
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- Jembatan Hanyut Akibatkan Banjir Situbondo dan Ratusan Warga Terisolir
- Pilih Pelatih Baru, Arema FC Berhati-hati dan Penuh Pertimbangan
- Tutup Putaran Pertama, Persik Kediri Berambisi Hasil Tiga Poin
- Sorak Hore! 1.500 Tahanan Kabur dari Penjara Mozambik
- Sinyal Perang Saudara Berlanjut, 14 Polisi Suriah Tewas Disergap Pasukan Loyalis Assad