Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 22 Agu 2024, 17:59 WIB

Dinkes: Mispersepsi Kendala Cakupan Polio Mataram Masih Belum Capai Target

Pemberian imunisasi polio di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Foto: ANTARA/Nirkomala

MATARAM - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan mispersepsi di tengah masyarakat terkait imunisasi polio menjadi salah satu kendala cakupan belum mencapai 100 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram H Emirald Isfihan di Mataram, Kamis, mengatakan, pelaksanaan imunisasi polio di Mataram saat ini baru mencapai 83 persen dari target sasaran 46.000 anak usia 0-7 tahun.

"Cakupan 83 persen itu termasuk dari hasil 'sweeping' petugas kami ke rumah-rumah sasaran yang belum diimunisasi. Sweeping itu kami targetkan selesai tanggal 24 Agustus 2024," katanya.

Kegiatan "sweeping" tersebut dimulai sejak Selasa (20/8-2024), atau setelah jadwal Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap dua berakhir pada 19 Agustus 2024.

Namun dalam pelaksanaan tahap kedua ini cakupan relatif lebih lambat karena adanya mispersepsi, masyarakat termakan hoaks, serta informasi menyesatkan terkait dengan imunisasi polio.

"Masyarakat termakan hoaks imunisasi polio bisa melumpuhkan, bikin anak sakit, dan informasi-informasi menyesatkan lainnya," katanya.

Padahal pemerintah melaksanakan program PIN ingin menyehatkan generasi penerus bangsa dengan memberantas penyakit polio dan melindungi generasi muda dari risiko cacat permanen akibat infeksi virus polio.

Jika imunisasi itu berbahaya, kata Emirald, tidak mungkin Dinas Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam bidang kesehatan akan melakukan itu kepada masyarakat.

"Percayalah kami ini (para dokter) adalah orang-orang profesional yang sudah tahu manfaat imunisasi, sehingga kami mengajak masyarakat untuk melakukan imunisasi polio," katanya.

Masyarakat jangan sampai terpengaruh dengan informasi-informasi dari pihak-pihak yang dapat menyesatkan sehingga dampaknya kembali ke masyarakat tidak diimunisasi polio.

"Kalau sampai ada kejadian yang mengalami lumpuh, siapa yang bertanggung jawab," katanya.

Data Dinkes Kota Mataram menyebutkan, cakupan imunisasi polio tahap pertama di Mataram melampaui target dengan capaian 100,6 persen dari target sasaran 46.000 anak.

Cakupan imunisasi polio yang melebihi target, menurutnya, diperoleh dari anak yang berasal ari luar daerah tapi bersekolah di Kota Mataram.

Sebagai pusat pendidikan, anak-anak yang sekolah di Kota Mataram juga berasal dari luar Kota Mataram sehingga sebagian dari mereka tercatat menjadi cakupan imunisasi di Kota Mataram.

Sementara saat pemberian imunisasi polio, petugas Dinkes tidak membedakan dari mana anak berasal. Tapi selama ada izin orang tua dan sekolah di Mataram, petugas memberikan tetes polio kepada sasaran.

"Jadi data mereka tetap masuk ke Mataram. Karena itulah, kita kelebihan cakupan 0,6 persen," katanya.

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.