Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dilema Rakyat Miskin Ibu Kota

Foto : koran jakarta/peri irawan

Amad bersama keluarganya tinggal di rumah bedeng di Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,Selasa (18/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Menempati sebuah gubuk kecil, Amad, 50 tahun, harus rela berbagi ruang dengan tiga anggota keluarganya. Gubuk yang terbuat dari material bekas itu, merupakan pemberian salah satu warga di Petukangan Selatan, Pesanggarahan, Jakarta Selatan.

Rumah seukuran kurang lebih 20 meter persegi itu, dia tempati untuk tinggal dan berjualan seadanya. Letaknya, tak jauh dari SD Negeri Petukangan Selatan. Tepatnya di belakang komplek perumahan Sangrila Indah.

Sudah puluhan tahun dia menempati rumah itu. Hanya saja, dulu dia menempati rumah semi permanen di atas tanah milik Pemprov DKI Jakarta, tepat di pinggir anak kali Pesanggrahan. Namun, sejak 4 tahun lalu tidak boleh ditempati. Alhasil, nasib Amad pun terkatung-katung.

Rumah orang tuanya yang tak jauh dari rumahnya tidak jauh berbeda, masih semi permanen. Rumah orang tuanya ini harus ditempati tiga kepala keluarga lainnya. Sebagai anak paling tua, Amad rela mengalah dan mencari peruntungan di tempat kosong yang ada disana.

Untung saja, si pemilik lahan mengijinkan Amad untuk membangun rumah itu. Tapi, sifatnya hanya sebatas pinjaman sementara. Jika pemilik mau membangun, Amad pun harus terusir dari sana. Dia tak memungkiri, pemilik lahan sudah seperti saudaranya. Karena puluhan tahun di sana, Amad merawat lahan orang itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top