Dikhianati! Presiden Volodymyr Zelensky Pecat Dua Pejabat Tinggi Ukraina karena Pilih Dukung Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan memecat Jaksa Agung dan Kepala Intelijen atau Dinas Keamanan Ukraina (SBU) atas tuduhan berkhianat atas tuduhan pro-Rusia .

Pemecatan keduanya pejabat tinggi Ukraina itu diumumkan pada hari Minggu (17/7).

Zelensky menilai praktik pengkhianatan telah merajalela di kedua layanan tersebut. Ia mengklaim bahwa sejumlah besar staf di SBU, yang disebutnya sebagai penerus KGB di Ukraina, telah bekerja dengan Rusia.

"Hingga hari ini, sekitar 651 kasus pidana telah didaftarkan atas pengkhianatan tingkat tinggi dan kegiatan kolaborasi pegawai kantor kejaksaan, badan investigasi pra-persidangan, dan lembaga penegak hukum lainnya," kata Zelensky.

Dikutip dari Russia Today, lebih dari 60 karyawan lembaga penegak hukum dan SBU tetap berada di wilayah yang dikuasai pasukan pro-Moskow, di tengah perang yang sedang berlangsung dengan Rusia,

"Dan sekarang bekerja melawan Ukraina," kata Zelensky.

"Rangkaian kejahatan yang luas itu, serta kontak antara pegawai lembaga penegak hukum Ukraina dan Rusia, mengajukan pertanyaan serius kepada kepala badan masing-masing," jelas Zelensky.

"Setiap pertanyaan semacam itu akan mendapatkan jawaban yang sesuai," tambahnya.

Adapun Bakanov, yang menduduki jabatan kepala mata-mata tak lama setelah kemenangan pemilu presiden oleh Zelensky pada 2019, dicopot berdasarkan Pasal 47 Statuta Disiplin Militer Ukraina.

Russia Today melaporkan pasal tersebut secara khusus merujuk pada kegagalan serius dalam tugas resmi yang menyebabkan hilangnya nyawa atau konsekuensi serius lainnya, atau menciptakan ancaman konsekuensi tersebut.

Sementara pengganti Bakanov belum disebutkan namanya. Sedangkan, Venediktova, yang menjabat sebagai Jaksa Agung sejak Maret 2020, telah digantikan oleh Oleksiy Symone.