Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Digitalisasi untuk UMKM

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Di antaranya, keterbatasan pengetahuan tentang teknologi informasi (TI). Berdasarkan survei Deloitte tahun 2015 terhadap 400 UMKM Indonesia, menunjukkan bahwa 36 persen masih offline atau belum terdigitalisasi. Sementara itu, 37 persen lainnya hanya memiliki kemampuan online yang sangat mendasar seperti komputer atau akses broadband.

Hanya 18 persen yang memiliki kemampuan online menengah (menggunakan web atau medsos) dan kurang dari 9 persen bisnis online lanjutan dengan kemampuan e-commerce.

Mirisnya lagi, data McKinsey Global Institute malah menunjukkan, hanya 5 persen UMKM yang sudah mampu bertransaksi online. Sedangkan tahun 2019 seperti yang disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ketika berbicara tentang revolusi industri 4.0, baru 5 persen UMKM sudah go digital sampai akhir tahun lalu.

Kemudian, pelatihan TI tidak terstruktur dan berkelanjutan. UMKM terus mengalami peningkatan sebesar 2 persen setiap tahun dari 61.651.177 berkembang menjadi 62.992.617 (data perkembangan UMKM dan Usaha Besar periode 2016-2017). Lantas, apakah pemerintah mampu mengadakan pelatihan TI untuk seluruh UMKM tersebut?

UMKM digerakkan dengan motif utama profitabilitas dan penjualan stabil dalam jangka panjang. Saat membuka dan menjalankan UMKM tentunya membuat target secepatnya mendapat penjualan dan menguntungkan. Kesibukan inilah yang menyebabkan UMKM sulit mendapat informasi.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top