Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kegiatan Ekonomi | Adaptasi Kunci agar Pasar Tetap Eksis dan Bertahan dalam Situasi Krisis

Digitalisasi Pasar Rakyat Dipacu

Foto : KORAN JAKARTA/M ISMAIL

PERKUAT FONDASI | Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Joko Setiyanto (tengah) bersama Sekjen Suhendro (kanan) dan Direktur Asperindo Sulawesi Saharudin Ridwan di sela-sela Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta, Selasa (14/12). Fondasi ekonomi perlu didukung agar pasar-pasar rakyat segera masuk ke era digitalisasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Pengelola pasar sebaiknya dipilih orang profesional yang paham mengenai perkembangan zaman dan karakteristik konsumen pasar sehingga strategi pengelolaan jauh lebih tertata.

JAKARTA - Digitalisasi pasar rakyat terus dipacu seiring pesatnya pertumbuhan transaksi digital di masyarakat dan terbatasnya aktivitas belanja karena dampak pandemi Covid-19. Pemanfaatan teknologi digital di pasar raktyat diharapkan dapat meningkatkan transaksi lebih dari 10 triliun rupiah per tahun.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), Y Joko Setiyanto, mengakui tren belanja dan bisnis saat ini bergeser ke digital. Karena itu, lanjut Joko, pihaknya telah menggaungkan digitalisasi pasar rakyat pada 2018. Namun, pandemi Covid-19 telah mempercepat transformasi digital tersebut.

"Pasar rakyat juga perlu dipacu untuk penerapan digital, ini yang menjadi concern Asparindo," tutur Joko usai terpilih kembali sebagai Ketua Umum dalam Munas Asparindo yang digelar secara hybrid di Jakarta, Selasa (14/12).

Dia menjelaskan sejumlah terobosan mulai digarap seperti hadirnya Paskomnas, aplikasi digital yang menghubungkan rantai pangan Nusantara melalui jaringan pasar induk di beberapa kota besar di Tanah Air. Ada juga Asparindo Grosir, situs belanja buah dan sayur secara daring, serta sejumlah kerja sama dengan sejumlah platform digital. Terobosan tersebut diharapkan dapat memperkuat daya saing pasar rakyat di tengah gempuran minimarket, supermarket, dan hypermarket.

Kementerian Perdagangan pada 2011 mencatat ada 15.000 pasar rakyat dan 2,5 juta toko atau warung milik perseorangan dengan modal kecil. Sedangkan jumlah pasar swasta sebanyak 14.250 unit, terdiri atas 11.927 minimarket, 1.146 supermarket, 141 hypermarket, dan 26 perkulakan swasta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 1.484 toko swalayan yang tersebar di 635 kecamatan dan 223 kabupaten/kota seluruh Indonesia pada 2020. Jumlahnya bertambah 205 unit dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1.278 unit.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top