Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transformasi Digital | Nilai Ekonomi Digital Indonesia Capai 77 Miliar Dollar AS pada 2022

Digitalisasi Jaga Momentum Ekonomi

Foto : ISTIMEWA

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Transformasi ekonomi berbasis digital perlu terus dipacu guna melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Meski demikian, untuk mengakselerasi digitalisasi ekonomi diperlukan investasi besar.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan transformasi ekonomi berbasis digital akan mampu melanjutkan momentum pertumbuhan. Sebab, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 77 miliar dollar AS pada 2022 diperkirakan terus meningkat menjadi 146 miliar dollar AS pada 2025.

"Salah satu upaya pemerintah untuk terus menjaga dan melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan mengakselerasi transformasi ekonomi berbasis digital," katanya di Jakarta, Jumat (9/12).

Transformasi ekonomi berbasis digital akan memanfaatkan berbagai potensi yang ada seperti pengguna internet pada Februari 2022 tercatat sebanyak 204,7 juta atau 73,7 persen dari populasi. Kemudian, cellular mobile yang terkoneksi internet sebanyak 370,1 juta atau 133,3 persen dari populasi dan daily time spent penggunaan internet selama 8 jam 36 menit.

"Itu menjadikan keunggulan tersendiri bagi Indonesia dalam menuju persaingan ekonomi digital terutama di kawasan Asean," ujar Airlangga.

Nilai ekonomi digital di kawasan Asean sendiri diperkirakan sebesar 330 miliar dollar AS pada 2025 sehingga sekaligus menjadi peluang untuk dioptimalkan bagi kepentingan nasional.

Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meraih peluang dalam ekonomi digital seperti penyiapan talenta digital yang kompetitif dan berdaya saing dengan perkiraan kebutuhan sebanyak sembilan juta hingga 2030. Langkah tersebut dilakukan melalui Program Siber Kreasi, Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy serta Program Kartu Prakerja.

Selain itu, pemerintah juga telah melakukan upaya pembangunan data center yang merupakan infrastruktur digital paling penting dalam jangka pendek. "Berbagai tantangan dalam optimalisasi ekonomi digital harus diselesaikan termasuk infrastruktur, SDM, literasi digital, regulasi dan iklim usaha yang lebih kondusif," tegasnya.

Butuh Investasi

Untuk dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digital, Indonesia masih memerlukan investasi di sektor digital. Investasi digital yang dimaksud terkait dengan penguatan serta pemerataan infrastruktur telekomunikasi seperti penyediaan jaringan internet dari hulu ke hilir.

"Indonesia masih membutuhkan investment di sektor digital. Saya kira ini penting," ujar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Mengutip laporan dari datareportal.com, Luhut mengungkapkan rata-rata kecepatan internet tetap di Indonesia pada 2022 hanya 20,13 Mbps.

Kondisi itu tertinggal dari Filipina dan Malaysia dengan rata-rata kecepatan internet masing-masing mencapai 46,4 Mbps dan 74,84 Mbps. Bahkan, Thailand yang terletak tak jauh dari Indonesia bisa memiliki rata-rata kecepatan internet sebesar 171,37 Mbps.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di 2022 untuk realisasi Investasi Asing Langsung sektor telekomunikasi paling banyak terealisasi di Pulau Jawa terutama di Jakarta dengan 87,9 persen dari total realisasi daerahnya.

Karena itu, pembangunan di kawasan Timur Indonesia seperti Maluku dan Papua masih diperlukan agar potensi ekonomi digital nasional bisa lebih optimal.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top