Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Mesopotamia

Didorong Surplus Makanan di Pedesaan

Foto : afp/ ESSAM AL-SUDANI
A   A   A   Pengaturan Font

Kota-kota kecil peradaban kuno, baik di Dunia Lama maupun Dunia Baru atau Benua Amerika, hanya mungkin ada karena adanya perbaikan dalam bidang pertanian dan transportasi. Ketika pertanian menjadi lebih produktif, pertanian menghasilkan surplus makanan.

Perkembangan sarana transportasi, yang dimulai sejak ditemukannya roda sekitar tahun 3500 SM, memungkinkan surplus dari pedesaan untuk memberi makan populasi perkotaan, sebuah sistem yang berlanjut hingga saat ini.

Baca Juga :
Hilangnya Megafauna

Meskipun ukuran desa-desa ini kecil, orang-orang di kota-kota awal hidup cukup berdekatan. Jaraknya tidak lebih dari sekadar jalan kaki yang mudah, dan tidak ada yang bisa tinggal di luar jangkauan pasokan air.

Selain itu, karena kota-kota terus-menerus diserang, kota-kota itu sering kali dikelilingi tembok, dan sulit untuk memperluas barikade di area yang luas. Penggalian arkeologis menunjukkan bahwa kepadatan penduduk di kota-kota pada tahun 2000 SM mungkin mencapai 128.000 per mil persegi.

Sebaliknya, kota-kota seperti Kolkata dan Shanghai saat ini, dengan kepadatan lebih dari 70.000 per mil persegi, dianggap sebagai kota-kota yang sangat padat penduduknya. Dengan beberapa pengecualian, kaum elit bangsawan, pejabat pemerintah, pendeta, dan orang kaya tinggal di pusat kota kuno, yang biasanya terletak di dekat kuil terpenting.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top