Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Dibayangi Sentimen Omicron dan "Tapering"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelemahan rupiah diperkirakan berlanjut hingga akhir pekan ini. Para investor dan pelaku pasar keuangan masih khawatir dengan penyebaran varian covid Omicron dan percepatan tapering yang diperkirakan akan dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Pengamat pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi mengatakan depresiasi rupiah dikarenakan pasar cemas terhadap merebaknya varian baru Covid-19, Omicron yang bisa lebih menular. Situasi itu akan membuat adanya pembatasan perjalanan dan penguncian (lockdown) sehingga bisa memukul kembali perekonomian.

Karenanya, rupiah dalam perdagangan akhir pekan ini berpotensi melanjutkan pelemahannya, di rentang 14.380-14.440 rupiah per dollar AS.

Baca Juga :
Rupiah Masih Tertekan

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (2/12) sore, ditutup melemah 51 poin atau 0,36 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.398 rupiah per dollar AS.

"Sentimen hari ini yaitu ada kekhawatiran terhadap varian Omicron yang sampai saat ini belum diketahui seberapa parahnya penyebaran tersebut, namun untungnya Indonesia masih belum ditemukan varian tersebut," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta.

Selain itu, lanjut Nikolas, pelemahan rupiah disebabkan oleh harapan perubahan arah kebijakan moneter bank sentral AS oleh Gubernur The Fed Jerome Powell yang bisa saja lebih cepat dari perkiraan. The Fed diperkirakan akan segera mengakhiri program pembelian obligasi sehingga bisa mulai melakukan perubahan tingkat suku bunga.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top