Rupiah Masih Tertekan

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih tertekan, tengah pekan ini. Pergerakan rupiah bakal dipengaruhi sentimen eksternal dan internal.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan besok akan kembali mengalami pelemahan. Dia memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarban, Rabu (3/4), bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran 15.880-15.940 rupiah per dollar AS.

Menurut Ibrahim, pasar kini memperkirakan peluang sebesar 61 persen bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada Juni, dibandingkan dengan 70 persen pada pekan sebelumnya. Demikian disampaikan CME FedWatch Tool. Mereka juga memperkirakan pemotongan sebesar 68 basis poin tahun ini.

Di sisi lain, jelas Ibrahim, pasar terus memantau tentang posisi utang pemerintah, yang tercatat berada di angka 8.319,2 triliun rupiah hingga 29 Februari 2024. Jumlah ini naik dari posisi akhir Januari, yang senilai 8.253,09 triliun rupiah atau bertambah 66,13 triliun rupiahdalam kurun waktu satu bulan. Adapun, utang pemerintah ini setara dengan 39,06 persen produk domestik bruto (PDB) dan melanjutkan tren tertinggi sepanjang masa.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Selasa (2/4), ditutup melemah 2 poin atau 0,02 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.897 rupiah per dollar AS. Pelemahan terjadi di tengah tren penguatan dollar Amerika Serikat (AS) yang ditopang oleh data ekonomi AS yang masih cukup baik.