Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Infrastruktur Perairan

DI Manganti Tingkatkan Produktivitas Padi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi bendungan dan jaringan irigasi pada daerah irigasi (D.I) Manganti yang mengairi lahan sawah di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng).

"Pembangunan bendungan yang masif di Indonesia, harus diimbangi dengan pengembangan daerah irigasi premium yang mendapat suplai air dari bendungan, dan rehabilitasi daerah irigasi eksisting untuk menunjang sektor pertanian," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta akhir pekan lalu.

D.I Manganti dengan luas areal layanan 26.153 Ha terdiri dari 3 jaringan irigasi yaitu Sidareja, Cihaur, dan Lakbok Selatan. Jaringan Irigasi Sidareja dan Cihaur (intake kiri) seluas 21.518 Ha mengairi wilayah Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah, sedangkan Jaringan Irigasi Lakbok Selatan (intake kanan) seluas 4.616 Ha mengairi Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran di Jawa Barat.

Direktur Irigasi dan Rawa Ismail Widadi menerangkan, sumber air irigasi D.I Manganti berasal dari Sungai Citanduy yang dibendung di Manganti yang berlokasi di Kecamatan Kedungreja, Jawa Tengah dan Kecamatan Lakbok, Jawa Barat.

"Rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi ini akan meningkatkan kondisi saluran air di D.I Manganti dan sarana sistem digitalisasinya juga lebih teratur, sehingga irigasi tersier untuk lahan pertanian akan lebih optimal dan menambah kualitas hasil panen. Ini adalah aset milik kita yang harus kita jaga penggunaannya bersama," kata Ismail Widadi.

Kepala Balai BBWS Citanduy Elroy Koyari mengatakan, pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di D.I Manganti ini mulai dilakukan pada tahun 2021-2024 dengan biaya 319,23 miliar ruliah. Lingkup pekerjaan yang direhabilitasi meliputi 77 km saluran primer dan 150 kilometer (km) saluran sekunder dengan luas layanan 21.035 hektar.

"Rehabilitasi ini dilakukan untuk mengoptimalkan layanan irigasi seluas 26.153 Ha, sehingga diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) di wilayah layanan D.I Manganti dari semula 169 persen menjadi 220 persen," ujar Elroy.

Digitalisasi Pengelolaan

Selain itu, BBWS Citanduy juga menerapkan digitalisasi pengelolaan sistem irigasi untuk pengoperasian pintu irigasi dalam rangka pengalokasian air dari petak yang paling hulu hingga petak yang paling hilir dengan konsep pembagian air yang adil dan merata dan dapat dimonitoring dan evaluasi secara real-time.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top