Jumat, 07 Mar 2025, 13:35 WIB

Devisa Negara Terkikis, Cadangan Februari Susut Jadi 154,5 Miliar Dollar AS

Ilustrasi - Logo Bank Indonesia di pintu gerbang Kantor Pusat BI di Jalan Thamrin Jakarta.

Foto: ANTARA/ BI Dokumentasi

JAKARTA – Devisa negara adalah seluruh aset dalam bentuk valuta asing (mata uang asing) yang dimiliki oleh suatu negara dan dapat digunakan untuk transaksi internasional. Devisa ini berperan penting dalam perdagangan luar negeri, pembayaran utang, investasi global, dan stabilitas ekonomi.

Sumber devisa negara berasal dari ekspor barang dan jasa; investasi asing; pinjaman luar negeri; hibah dan bantuan internasional; dan remitansi. Devisa sangat penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, membayar impor, serta mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2025 tetap tinggi sebesar 154,5 miliar dollar AS, meski menurun dibandingkan posisi pada akhir Januari 2025 sebesar 156,1 miliar dollar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

“Posisi cadangan devisa pada akhir Februari 2025 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” kata Ramdan di Jakarta, Jumat (7/3).

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ke depan, ujar Ramdan, Bank Indonesia memandang posisi cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal.

Prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

Bank Indonesia juga terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: