Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Detik Detik Menegangkan Saat 5 Personel Kopassus Sergap Teroris Poso Bak Siluman di Tengah Guyuran Hujan dan Gelapnya Hutan Lebat

Foto : Istimewa

Pasukan Kopassus.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hanya dengan kekuatan 5 prajurit, Tim Tricakti dari satuan Kopassus berhasil menyergap dan menewaskan dua anggota teroris Poso di tengah gelapnya hutan lebat di Pegunungan Tokasa yang ada di Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Provinsi Sulteng pada Minggu pagi (11/7).

Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon yang juga Komandan Komando Operasi Khusus (Koopssus TNI) menceritakan detik-detik menegangkan saat lima prajurit Tim Tricakti Koopsgabssus pimpinan Lettu Inf David Manurung menyergap kelompok teroris Poso.

Menurut Mayjen Richard, tak gampang Tim Tricakti Koopsgabssus mendekati camp teroris. Mereka harus melewati medan sulit dan hutan lebat. Tapi, dengan kesabaran dan gerak senyap penuh kerahasiaan, tim dari satuan Kopassus dengan kekuatan 5 personel, berhasil menyusup ke lokasi persembunyian dan camp teroris Poso.

"Dengan kesabaran tinggi serta kecermatan dalam menilai medan yang cukup curam dan terjal, Tim Tricakti berhasil mengendus bekas-bekas jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sampai pada titik aman untuk melakukan penyergapan," kata Mayjen Richard.

Mayjen Richard pun lantas menceritakan detik-detik saat lima prajurit Kopassus menyergap kelompok teroris Poso yang tengah beristirahat di tengah hutan. Kata jenderal bintang dua Kopassus ini, Tim Tricakti berhasil mendekati camp kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan.

Agar tidak diketahui saat mendekati lokasi kelompok teroris, kata Mayjen Richard, 5 prajurit Kopassus ini merayap dengan senyap tanpa suara. Para prajurit ini mulai merayap mendekati sasaran sejak pukul 22.00 WITA. Padahal, jarak ke lokasi penyergapan hanya 500 meteran. Tapi untuk menjaga kerahasian, pasukan merayap dalam senyap. Nyaris tanpa ada suara.

Mereka merayap secara perlahan. Sampai kemudian pada sekitar 03.00 WITA, tiba di titik untuk melakukan penyergapan."Seluruh anggota Tim harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak pukul 22.00 WITA tadi malam sampai dengan penyergapan pukul 03.00 WITA," kata Mayjen Richard.

Tiba di titik penyergapan, sekitar 5 meter dari posisi tim Tricakti, terlihat camp teroris MIT. Lokasi penyergapan agak samar karena kondisi cuaca gelap. Ditambah, kata Mayjen Richard, saat itu turun hujan.

Suasana di tengah hutan yang lebat dan guyuran hujan, membuat situasi lokasi penyergapan hanya samar-samar saja. Kabut juga turun dengan tebal. Makin membuat suasana di tengah hutan tambah gelap.

"Setelah diyakini bahwa benar, Dantim Tricakti 2 Lettu Inf David Manurung langsung memberikan perintah untuk membuka tembakan guna melumpuhkan kelompok MIT tersebut," katanya.

Kontak tembak pun tak terhindarkan. Kelompok teroris tak menduga akan disergap dalam jarak yang begitu dekat. Mereka kaget, dan tak menyangka, pasukan Kopassus bisa mendekati tanpa diketahui. Datang menyergap bak siluman.

"Dalam peristiwa penyergapan pagi ini ada sekitar lima orang kelompok teroris MIT sedang beristirahat, dengan tewasnya dua orang tersebut (Rukli dan Ahmad Panjang) diduga ada juga yang melarikan diri. Ada yang terluka dari tiga orang yang melarikan diri di tengah kegelapan di hutan lebat tersebut, hal ini diyakini dari bekas ceceran darah yang pagi ini terlihat di sekitar TKP," kata Mayjen Richard.

Tim saat ini, yang terdiri dari prajurit TNI dan Polri, kata Mayjen Richard masih terus berupaya keras melaksanakan pengejaran.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top