Desentralisasi Ekonomi Belum Terealisasi Optimal
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro
Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan desentralisasi ekonomi belum sepenuhnya berhasil apabila dibandingkan dengan desentralisasi di sektor politik, fiskal, dan administrasi. "Desentralisasi ekonomi tidak terlalu berhasil, salah satunya karena daerah otonom terlalu banyak," kata Bambang saat peluncuran Forum Pembangunan Indonesia atau Indonesia Development Forum (IDF) 2018 di Jakarta, Kamis (22/3).
Otonomi daerah di Indonesia diberlakukan melalui Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian digantikan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Menurut Bambang, pemberlakuan desentralisasi tersebut kurang dapat dikelola secara hati-hati dan menyebabkan banyaknya pemekaran daerah otonom.
"Kalau daerahnya terlalu banyak maka biaya tetapnya akan makin banyak. Tetapi kemudian efektivitasnya dari skala ekonomi menjadi lebih kecil karena daerah itu menjadi tidak bisa lebih mandiri dibandingkan kalau dia punya area yang lebih besar," jelasnya.
Bambang berpesan bahwa daerah harus mampu memberdayakan anggaran untuk mulai lebih didorong ke arah penciptaan pertumbuhan dan pembangunan. "Jangan hanya dihabiskan untuk kegiatan yang sifatnya rutin. Karena kalau daya dorong anggarannya kecil ya selamanya daerah itu sulit berkembang," ujar dia.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya