Desa Kreatif Tumbuhkan Potensi Lokal
Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu meluncurkan Program Desa Kreatif di Desa Pasir Mukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8).
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkab BogorBOGOR - Untuk menumbuhkan potensi-potensi lokal, Bogor mulai mengembangkan program desa kreatif. "Desa kreatif dimaksudkan sebagai sebuah inovasi atas gagasan yang mengintegrasikan kreativitas dan potensi lokal desa," ungkap Pj Bupati Bogor, Asmawa. Dia mengatakan ini saat peluncuran "Desa Kreatif" di Desa Pasir Mukti, Kecamatan Citeureup, Kamis.
Program ini mengedepankan kreativitas masyarakat desa mulai dari inisiatif, produktif, inovatif dan berkelanjutan. Tujuannya, dalam rangka mengembangkan potensi untuk kesejahteraan masyarakat. Asmawa meyakini, Desa Kreatif dapat mengembangkan pelaku-pelaku UMKM yang diharapkan dapat menjadikan Kabupaten Bogor maju, berkelanjutan, dan berkeadilan.
"Saya melihat kreativitas masyarakat bawah dipadukan dengan unsur kearifan lokal yang luar biasa," ujar Asmawa. Dia member contoh, Desa Pasir Mukti yang terkenal dengan produk kaleng. Produk ini juga ditampilkan dengan kreativitas. Kemudian, Desa Ciomas terkenal dengan produk sepatu. Kemudian Desa Tajurhalang dan Bojonggede.
Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat saat ini sudah ada 14 desa dan satu kelurahan yang menjalankan Program Desa Kreatif. Mereka adalah Desa Kiarasari Kecamatan Sukajaya dengan Kategori Desa Produktif. Lalu, Desa Malasari Kecamatan Nanggung dengan Kategori Desa Inisiatif.
Percontohan
Sementara itu, Kabupaten Bogor telah menjadi percontohan untuk penyelenggaraan pemilu. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya studi banding Bupati Agam, Andri Warman, ke Kabupaten Bogor. Kabupaten Agam, mengadopsi strategi Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu dalam mewujudkan kesuksesan penyelenggaraan pesta demokrasi tingkat kabupaten.
"Melalui studi banding ini kami berharap mendapat data dan informasi terkait penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada yang akan diadopsi untuk Kabupaten Agam," tandas Andri. Dia mengatakan ini saat berkunjung bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Agam, di Kantor Bupati Bogor, Cibinong, Jumat (23/8).
Andri menilai, Kabupaten Bogor menjadi objek studi banding karena sukses menyelenggarakan Pemilu Februari lalu. Padahal Bogor memiliki jumlah penduduk mencapai 5,7 juta jiwa dengan luasan wilayah 40 kecamatan. Andri ingin kesuksesan tersebut juga terwujud di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada mendatang.
Tanggal 27 November mendatang semua daerah akan menyelenggarakan pilkada serentak. "Pemkab Agam dan jajaran Forkopimda berharap berharap pilkada serentak bisa berjalan aman dan terkendali," harap Andri.
Sementara itu, Asmawa Tosepu menjelaskan bahwa Kabupaten Bogor memiliki wilayah sangat luas dan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.
"Dengan rentang kendali yang begitu besar menjadi tantangan tersendiri dalam menjalankan roda pemerintahan. Ini khususnya dalam memberikan pelayanan berkualitas terhadap masyarakat," ujar Asmawa.
Menurutnya, dalam kegiatan studi banding ini Pemerintah Kabupaten Bogor juga akan bertukar data dan informasi terkait penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya pelaksanaan pilkada serentak. wid/Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Ini Gagasan dari 4 Paslon Pilkada Jabar untuk Memperkuat Toleransi Beragama
- 2 Pasangan Andika-Hendi Tak Gelar Kampanye Akbar Jelang Pemungutan Suara Pilgub Jateng
- 3 Cawagub DKI Rano Karno Usul Ada Ekosistem Pengolahan Sampah di Perumahan
- 4 Pusat perbelanjaan konveksi terbesar di Situbondo ludes terbakar
- 5 Ini Cuplikan Tema Debat Ketiga Pilkada DKI
Berita Terkini
- Tersangka Kasus Judol Libatkan Komdigi Bertambah Jadi 23 Orang
- DKI Uji Coba Makan Bergizi Gratis Lagi Pada 11 Sekolah di Palmerah
- Pemkot Jakbar Berkomitmen Kurangi Pengiriman Sampah ke TPST Bantar Gebang
- Pemerintah Genjot Penyerapan Garam Lokal pada 2024 dan 2025
- Gandeng Norwegia, KKP Tingkatkan Kualitas Uji Mutu Produk Perikanan