Depresiasi Rupiah Semakin Menekan Inflasi
Bank Indonesia (BI)
Ekonom dari lembaga riset Center of Economic and Law Stuides (Celios), Bhima Yudisthira, pada kesempatan lain juga sepakat dengan penguatan rupiah saat ini yang bersifat sementara. "Pelemahan rupiah masih perlu diwaspadai. Jangan lengah dengan penguatan yang sifatnya hanya temporer," tegas Bhima.
Lebih lanjut, dia menjelaskan indikator penjualan bersih asing (nett sell) di bursa saham masih mencapai sekitar 13,3 triliun rupiah sejak awal tahun. Kondisi yang sama pun juga masih terjadi di pasar Surat Utang.
Di sisi lain, kebutuhan impor, baik bahan bakar minyak (BBM) maupun pangan, sedang tinggi apalagi jelang akhir tahun di mana ada siklus lonjakan kenaikan permintaan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya