Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

DENNY JA: Lacak Jejak Digital Lembaga Survei

Foto : istimewa

Denny JA, Pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny JA menyampaikan pandangan terkait perbedaan antara lembaga survei dan konsultan politik di Jakarta, Rabu (7/2).Denny JA menjelaskan mengapa Lembaganya menyampaikan angka dalam interval? Itu karena tiga variabel yang masih tak pasti harus juga diperhitungkan saat itu. Variabel pertama: masih ada pemilih yang belum menentukan pilihan. Variabel kedua: masih ada pemilih yang sudah memilih tapi masih bisa berubah. Dan ketiga, tak bisa persis diketahui pemilih masing- masing capres- cawapres seberapa banyak yang golput. Dengan tiga variabel itu, lebih memberikan informasi jika presiksi disampaikan dengan dua cara. Pertama, siapa pasangan yang akan menang pilpres lima hari kemudian. Dua, interval angka hasil akhir pilpres lima hari kemudian. Margin of Error tetap standard 2,9%. Lihat angka paling ujung dalam survei LSI Denny JA, yang ada dalam berita. Prediksi: 55,9% untuk Jokowi, dan 44,1% untuk Prabowo. Mari kita bandingkan hasil prediksi LSI Denny JA itu dengan hasil KPU, yang diumumkan lima minggu kemudian. Lima minggu! Lembaga survei itu kerjanya hanyalah melaporkan opini publik. Ia hanya merekam opini publik semata. Tak kurang dan tak lebih. Tapi konsultan politik, kerjanya menggunakan data lembaga survei untuk MENGUBAH opini publik itu, melalui program-program di lapangan. Lembaga survei itu dinilai prestasinya dari akurasi data. Tak penting siapa capre-cawapres yang menang dan kalah. Yang penting, datanya akurat. AKURASI menjadi sila pertama lembaga survei. Tapi konsusan politik dinilai dari kemampuannya memenangkan klien. Itu hanya mungkin jika data survei yang ia gunakan akurat. Mustahil konsultan politik bisa memenangkan klien jika berbasiskan data yang tak akurat. Kata terindah bagi konsultan politik: MENANG! Program lembaga survei tentu saja berbeda dengan program konsultan politik. Kerja lembaga survei hanyalah RISET, baik melalui survei, Focus Group Discussion (FGD), media analysis, indepth interview, dan lain sebagainya. Sedangkan program konsultan politik jauh lebih kompleks. Di samping ia menghasilkan data elektabilitas secara berkala, ia harus membuatkan BUKU PUTIH strategi pemenangan. Konsultan politik selalu disibukkan dengan pertanyaan: bagaimana menambah dukungan pemilih untuk klien berdasarkan aneka segmentasi pemilih. Konsultan politik pun menyiapkan tim khusus untuk terjun ke lapangan, mengubah opini publik, secara door to door, datang ke rumah- rumah penduduk, hingga ke pedalaman desa yang terpencil. Konsultan politi juga membuatkan aneka iklan-iklan untuk media ataupun ruang publik. Tak ketinggalan di hari pemilu, acapkali konsultan politik menyediakan tim besar mengajak pemilih datang ke TPS, terutama dari basis pendukung klien. Lembaga survei paling banyak mempekerjakan ratusan orang saja. Tapi kansultan politik untuk pilpres bisa mempekerjakan ribuan orang dari Aceh sampai Papua. LSI Denny JA memiliki divisi lembaga survei dan divisi konsultan politik. Yang acapkali tampil di media, dalam publikasi hasil riset, atau Talk Show di TV adalah divisi lembaga survei.

Komentar

Komentar
()

Top