Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembangunan | Pemerintah Mendukung Ekonomi Sirkuler

Denmark Bantu Bapanas Atasi Susut Pangan

Foto : ANTARA

Nita Yulianis Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas (kiri) saat bertemu Danish Veterinary and Food Administration (DVFA) Denmark di Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

Lebih lanjut, Nita menyampaikan susut dan sisa pangan telah menjadi masalah tersendiri di Indonesia. Berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), angka susut dan sisa pangan selama tahun 2000-2019 berada pada rentang 23-48 juta ton per tahun atau setara dengan 115-184 kg/ kapita/tahun. Hasil kajiannya, lanjut Nita, menyebutkan dampak dari FLW menimbulkan kerugian sebesar 213 triliun rupiah hingga 551 triliun rupiah per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia.

"Hal ini perlu komitmen serius dari semua sektor untuk mencapai target pengurangan susut dan sisa pangan sebesar 75 persen pada Indonesia Emas 2045," terangnya. Nita menambahkan Bapanas berkomitmen untuk mendorong sinergi dan kolaborasi di antara semua pemangku kepentingan dalam menangani FLW, yang tidak hanya berpengaruh pada ketahanan pangan, tetapi juga berdampak pada lingkungan hidup dan perekonomian Indonesia.

Sementara itu, Special Adviser Food and Feed Safety Division DVFA, Gudrun Sandø, mengatakan aksi konkret bersama antara Indonesia dengan Denmark, khususnya regulasi food redistribution merupakan hasil pertemuan kick-off pembahasan SSC on FLW Denmark yang diselenggarakan oleh Bappenas dengan DVFA pada 27 Agustus 2024.

"Saya kira ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Indonesia dan Denmark. Tidak hanya sebagai bukti kemitraan bilateral jangka panjang antara kedua negara, tetapi juga untuk mewujudkan komitmen Denmark untuk turut serta mendukung mengatasi permasalahan susut dan sisa pangan di Indonesia," ujar Gudrun.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menargetkan swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun ke depan dengan melibatkan petani muda melalui pertanian modern dan inovatif guna meningkatkan produksi serta ketahanan pangan nasional.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top