Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Unjuk Rasa

Demonstran "Jaket Kuning" Terus Bertambah

Foto : AFP/LUCAS BARIOULET

VETERAN BERDEMO l Para veteran Prancis mengenakan medali dan jaket kuning saat ikut serta dalam aksi unjuk rasa di Champs-Elysees, Paris, pada 5 Januari lalu. Jumlah partisipan aksi demo “Jaket Kuning” di Prancis semakin bertambah karena banyaknya rakyat yang tidak puas atas kebijakan dan pemerintahan pimpinan Presiden Emmanuel Macron.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Pengunjuk rasa "Jaket Kuning" yang berpartisipasi dalam aksi protes di seluruh wilayah Prancis, diwartakan pada Sabtu (12/1) jumlahnya semakin banyak. Walau begitu aksi anarkis yang dilakukan para demonstran mulai menurun dan pengunjuk rasa yang ditahan dan bentrok dengan polisi masih terjadi di Paris dan beberapa kota lainnya.

"Ada lebih 84 ribu warga yang ikut dalam aksi demonstrasi putaran ke-9 melawan Presiden Emmanuel Macron yang dimulai sejak November lalu," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Prancis. "Jumlah demonstran pada akhir pekan sebelumnya berjumlah lebih dari 50 ribu orang," imbuh kementerian itu.

Partisipasi demonstran sempat menurun akibat liburan Natal. Dalam aksi unjuk rasa pada 15 Desember lalu tercatat diikuti lebih dari 66 ribu orang. Namun angka itu masih jauh dari partisipasi warga yang turun ke jalan pada awal aksi unjuk rasa yang diikuti 300 ribu orang.

"Rasa tanggung jawab menang dibandingkan godaan untuk konfrontasi," kata Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner, menanggapi aksi unjuk rasa yang diikuti 8 ribu orang di Paris yang berlangsung tanpa insiden yang serius.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan Jaket Kuning saat ini lebih tertib karena untuk pertama kalinya panitia aksi menurunkan tim yang mengenakan pita putih di lengan mereka untuk mengawal para demonstran.

"Kami mengawal aksi demonstran agar mereka tetap pada jalur dan menghindari konfrontasi, serta tak menanggapi konfrontasi dari polisi," kata seorang pengawal pita putih bernama Anthony.

Walau telah dikawal, masih ada sejumlah demonstran yang bentrok dengan polisi di Arc de Triomphe, Paris, yang disikapi polisi dengan menembakkan peluru gas air mata dan mengerahkan water cannon untuk mencegah demonstran mencapai pusat pemerintahan di Champs-Elysees.

Dalam aksi demonstrasi akhir pekan lalu, polisi Prancis hanya menahan 244 orang pengunjuk rasa di seluruh negeri itu. Selain di Paris, aksi unjuk rasa juga terjadi di kota-kota seperti Bourges, Nimes, Nantes, Toulouse, Bordeaux, Lille, dan beberapa kota lainnya.

Tuntut Macron Mundur

Awalnya aksi unjuk rasa Jaket Kuning ini melakukan protes untuk menolak kenaikkan pajak bahan bakar. Namun seiring dengan berjalannya waktu, saat ini aksi demo menuntut penolakkan terhadap Macron dan kebijakan-kebijakannya.

Menyikapi dinamika tuntutan dari demonstran, Presiden Macron meminta agar dilakukan debat nasional untuk mendengarkan keluhan dari warga Prancis mulai pekan depan. Langkah ini diambil dengan harapan bisa meredakan kemarahan warga Prancis serta bisa membantu penyusunan proses kebijakan nasional.

Berdasarkan jajak pendapat lembaga ilmu politik Cevipof yang dipublikasikan pada Jumat lalu, 77 persen responden menyatakan ketidakpercayaan, kemuakkan atau kejemuan terhadap kalangan politisi. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top