Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Sengketa LTS

Marcos Didesak Perjuangkan Klaim Maritim

Foto : AFP/JAM STA ROSA

Aksi Protes I Sejumlah aktivis berunjuk rasa saat terjadi aksi demonstrasi hak teritorial Filipina di LTS, di luar Konsulat Tiongkok di Distrik Makati, Metro Manila, pada Selasa (12/7). Unjuk rasa ini digelar bertepatan dengan peringatan 6 tahun keluarnya putusan pengadilan arbitrase yang membatalkan klaim besar-besaran Tiongkok atas LTS.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Kelompok nasionalis dan aktivis Filipina mendesak Presiden Ferdinand Marcos Jr untuk secara aktif menegaskan hak teritorial negara mereka. Desakan itu diserukan pada Selasa (12/7) saat peringatan ke-6 tahun keluarnya putusan pengadilan arbitrase yang membatalkan klaim besar-besaran Beijing di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Sekitar 50 aktivis pada Selasa melakukan aksi demonstrasi di luar Konsulat Tiongkok di Distrik Makati, di mana mereka membawa spanduk bertuliskan tuntutan agar kapal-kapal Tiongkok tetap berada di luar Laut Filipina Barat (LTS).

"Isu sengketa wilayah bukan semata hanya masalah abstrak kedaulatan, namun juga akses ke sumber daya," ucap Benjamin Miguel Alvero, juru bicara kelompok Koalisi Laut Filipina Barat, yang memimpin aksi protes itu.

"Militerisasi Laut Filipina Barat memiliki dampak nyata bagi ribuan warga Filipina biasa, komunitas nelayan yang tidak dapat bekerja dan melakukan mata pencaharian mereka karena ancaman pelecehan, terutama dari pasukan militer Tiongkok," kata Alvero seraya mengatakan agar Filipina harus menghadapi apa yang disebutnya sebagai ambisi ekspansionis dari kebangkitan Tiongkok.

"Kami menantang pemerintahan Ferdinand Marcos Jr yang baru terpilih untuk membuktikan komitmennya melayani rakyat Filipina (dengan) memperjuangkan kebijakan luar negeri yang berprinsip, tidak seperti enam tahun terakhir di bawah pemerintahan Duterte," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top