Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
A ksi Unjuk Rasa I Demonstran Berhasil Masuk ke Gedung Parlemen

Demo di Hong Kong Kembali Ricuh

Foto : AFP/Anthony WALLACE

Pertahankan Parlemen l Sejumlah polisi bertahan di dalam gedung parlemen sebelum para demonstran berhasil merangsek masuk ke kantor legislatif Hong Kong pada Senin (1/7). Aksi unjuk rasa kembali terjadi di Hong Kong pada awal pekan ini seiring dengan peringatan 22 tahun kembalinya Hong Kong ke pangkuan Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

Aksi unjuk rasa yang diwarnai bentrokan, kembali terjadi di Hong Kong pada awal pekan ini. Kali ini demonstrasi di Hong Kong digelar untuk memperingati 22 tahun penyerah-an kembali Hong Kong dari Inggris ke Tiongkok.

HONG KONG - Para pengunjuk rasa antipemerintah diwartakan telah berhasil merangsek masuk ke gedung parlemen Hong Kong setelah mereka menjebol jendela dan terali besi yang mengalangi mereka masuk pada Senin (1/7) malam.

Sebelumnya sejak pagi hari, demonstran dilaporkan telah mengepung gedung parlemen untuk memperingati diserahkannya kembali Hong Kong dari tangan Inggris ke Tiongkok pada 1 Juli 1997 lalu.

"Puluhan demonstran yang mengenakan masker dan membawa perisai darurat, berhasil merangsek masuk ke dalam gedung parlemen setelah mereka berjam-jam memaksa masuk," demikian lapor stasiun televisi i-Cable News.

"Polisi antihuru-hara yang sebelumnya menggunakan semprotan merica untuk menghalau demonstran, terdesak masuk ke bagian dalam dari kompleks gedung parlemen," imbuh stasiun televisi itu.

Aksi demonstrasi kemarin, semakin meningkatkan ketegangan politik di Hong Kong setelah selama 3 pekan kota pusat bisnis itu diguncang aksi protes untuk menentang rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang memungkinkan warga Hong Kong di deportasi ke Tiongkok daratan.

Dalam aksi unjuk rasa kemarin, para demonstran pun kembali melakukan pawai damai besar-besaran sembari menyerukan agar pemimpin kota yang pro-Beijing itu mundur dan memulihkan kembali kebebasan yang mereka nilai telah mengalami kemerosotan.

Seperti halnya dalam aksi demonstrasi sebelumnya, terlihat sekelompok kecil demonstran dari kalangan muda yang berupaya memblokade jalan. Saat diadang polisi dengan semprotan merica, mereka pun mulai membuka payung melindungi diri mereka.

"Kami tahu ini melanggar hukum, tetapi kami tidak punya pilihan," kata demonstranbermarga Cheung, 24 tahun.

Kekhawatiran Warga

Meski Hong Kong telah dikembalikan dari pemerintahan Inggris ke Tiongkok pada 1 Juli 1997, Hong Kong masih dikelola secara terpisah di bawah pengaturan yang dikenal sebagai "satu negara, dua sistem" yang membuat kota ini bisa menikmati hak dan kebebasan yang istimewa dibandingkan kota-kota lain di Tiongkok daratan.

Saat ini warga Hong Kong banyak warga khawatir Beijing sudah mengingkari pengaturan itu, apalagi setelah Xi Jinping semakin berkuasa di Tiongkok.

Sebelumnya, para aktivis selalu mengorganisir pawai setiap peringatan serah terima Hong Kong dan mereka menyerukan kebebasan demokratis yang lebih besar seperti hak memilih pemimpin kota.

Gelombang protes saat ini dipicu oleh upaya kepala eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, untuk mengesahkan RUU ekstradisi yang didukung Beijing, yang kini telah ditunda menyusul reaksi publik. Tidak puas atas penundaan RUU itu, saat ini warga Hong Kong menuntut agar Lam mundur dari jabatannya, namun tuntutan itu tak digubrisnya.

"Apa yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir telah menyebabkan konflik dan perselisihan antara pemerintah dan penduduk," kata Lam. "Itu membuat saya sepenuhnya memahami bahwa sebagai seorang politisi, saya harus sadar dan secara akurat memahami perasaan orang-orang," pungkas dia. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top