Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Demi Bertemu Gubernur, Warga Badui Dalam Ikhlas Jalan Kaki Sejauh 160 Km untuk Rayakan Tradisi Seba

Foto : ANTARA/Asep Fathulrahman

Sejumlah pria asal suku Baduy Dalam berjalan kaki di Kampung Petir, Serang dari Rangkasbitung (43 km) untuk mengikuti upacara Seba Baduy di Serang, Banten, Sabtu (3/5/2015). Tradisi Seba dilakukan warga Baduy setiap tahun dengan menghadap sekaligus berkomunikasi dengan Bupati Lebak dan Gubernur Banten.

A   A   A   Pengaturan Font

"Kami tanpa kenal lelah berjalan kaki, meski ratusan kilometer untuk merayakan tradisi Seba setelah tiga bulan menjalani ritual Kawalu," kata Ardi bersama anaknya, Sapta (13).

Seorang warga Badui Dalam lainnya, Asep (45), mengaku gembira menjalani tradisi itu untuk menjalin silaturahim dan dapat mempererat tali persaudaraan dengan gubernur dan bupati yang disebutnya sebagai "bapak gede" atau kepala pemerintahan.

Saat ini, dirinya berjalan kaki bersama teman lainnya tanpa minum agar cepat tiba di Kota Serang.

"Kami ke manapun tetap berjalan kaki dan dilarang adat menggunakan angkutan kendaraan," kata dia.

Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Saija mengatakan kegiatan Seba Badui bagian rukun adat setelah masyarakat Badui Dalam melaksanakan Kawalu selama tiga bulan.

Pelaksanaan Kawalu fokus untuk mendekati diri kepada Tuhan yang Maha Esasehingga tertutup bagiwisatawan untuk memasuki kawasan pemukiman Badui Dalam.

Ia meminta bupati dan gubernur merealisasikan pembentukan perda desa adat sebagai payung hukum untuk melindungi warga Badui.

Dalam tradisi Seba atau tradisi bertemu, pemangku adat warga Badui selalu menyampaikan pesan untuk menjaga hutan agar tidak rusak sehingga perlu mendapatkan perlindungan hukum desa adat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top