Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Demam Bersepeda Juga Melanda Publik India Selama Pandemi Korona  

Foto : DW/F Fareed
A   A   A   Pengaturan Font

NEW DELHI - Telepon di toko sepeda milik Tarun Gupta tidak berhenti berdering sepanjang hari. Saat Gupta tengah melayani salah satu pelanggan, antrean telah mengular di luar toko.

"Bisnis sedang booming, tapi datangnya sangat cepat dan mental saya lelah sekali," ujar Gupta. Seperti di banyak wilayah lain di dunia, India juga mengalami lonjakan penjualan sepeda selama pandemi korona.

Meski sebagian besar kota di India tidak ramah sepeda, pembelian sepeda untuk rekreasi terlihat meningkat tajam selama pandemi.

Gupta dan rekannya menjalankan toko yang menjual sepeda dan aksesoris kelas atas di lingkungan mewah di Delhi Selatan. Bisnisnya sempat menderita selama diberlakukannya kebijakan lockdown yang diumumkan pada Maret. Tapi kini kerugian itu sudah terbayarkan.

"Setiap tahun, dari Maret hingga Juni memang biasanya terjadi puncak penjualan sepeda. Namun dalam dua bulan terakhir, penjualan telah meningkat hingga lima kali lipat," ujar Gupta kepada Deutsche Welle pada Kamis (16/7) lalu. Ia mengatakan peningkatan seperti ini belum pernah dialaminya selama 50 tahun berjualan sepeda.

Gupta membuka tokonya pada pukul 11 pagi. Namun dia mengaku sering terpaksa tutup saat malam telah larut karena pelanggan terus berdatangan. Dalam sehari tokonya bisa didatangi sekitar 50 hingga 60 pelanggan.

Beberapa pelanggan bersedia menghabiskan uang lebih dari 13 juta rupiah untuk membeli sepeda dari Gupta. Sementara sepeda termurah di tokonya dijual seharga sekitar 1 juta rupiah.

Dengan semakin menjamurnya pesepeda di kota-kota di India, orang-orang mulai membuat grup di media sosial untuk saling bertemu dan merencanakan perjalanan tur bersama, salah satunya yaitu Gurpreet Singh Kharbanda yang tinggal di New Delhi. Ia membentuk sebuah grup sepeda pada awal Juli dan kini grup itu telah memiliki 90 anggota, sekitar 50 di antaranya adalah pengendara pemula.

"Orang-orang ingin bisa rehat dari rutinitas yang monoton selama pandemi. Tapi tidak ada tempat untuk berjalan-jalan dan tidak ada pusat kebugaran," ujar Kharbanda.

"Saya ingin menciptakan rasa ikatan komunitas dan membuat lebih banyak orang menjadi aktif dan menjalani gaya hidup sehat. Ini juga cara yang baik untuk bertemu orang baru,".

Grup ini pada umumnya bertemu tiap akhir pekan dan bersepeda bersama keliling kota. Salah satu tempat paling populer bagi pengendara sepeda di New Delhi adalah sebuah tempat di depan Istana Kepresidenan India, Rashtrapati Bhavan.

Sementara itu, di kota metropolitan timur yakni Kolkata, penggemar sepeda bersatu untuk melobi agar pemerintah menyediakan lebih banyak jalur sepeda. Mereka juga rajin mempromosikan manfaat bersepeda bagi masyarakat. Grup itu mengatakan ingin menghilangkan hambatan bersepeda di Kolkata sambil menginspirasi budaya bersepeda di kota-kota lain.

Warga juga berharap bahwa dengan tren ini, kota-kota di India bisa menjadi kota yang lebih ramah bagi para pesepeda. Kementerian Urusan Perumahan dan Perkotaan India juga mengatakan pandemi korona telah memberikan kesempatan bagi kota agar menjadi lebih mudah diakses oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda. DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top