Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Tokyo Minta Dibahas Isu Penculikan Warga Jepang oleh Korut

Delegasi Korsel Bertolak ke Korut

Foto : AFP/MANDEL NGAN

Utusan Khusus l Penasihat Keamanan Nasional Korsel, Chung Eui-yong (tengah), didampingi kepala intelijen Suh Hoon (kiri) dan Dubes Korsel untuk Amerika Serikat, Cho Yoon-je (R), saat memberikan keterangan pers di Washington DC pada awal Maret lalu. Pada Minggu (2/9) Chung ditunjuk oleh Presiden Korsel, Moon Jae-in, sebagai utusan khusus untuk Korut.

A   A   A   Pengaturan Font

Delegasi Korsel sudah bersiap untuk pergi ke Korut untuk membahas rencana pertemuan antara Presiden Moon Jae-in dan Kim Jong-un yang rencananya akan digelar September ini. Pertemuan Moon-Kim rencananya akan dilaksanakan di Pyongyang.

SEOUL - Delegasi tingkat tinggi Korea Selatan (Korsel) dilaporkan telah siap pergi ke Korea Utara (Korut) untuk membahas persiapan perundingan tingkat tinggi antar-Korea yang akan digelar September ini.

Delegasi itu dipimpin oleh penasihat keamanan nasional Korsel yaitu Chung Eui-yong yang kemarin ditunjuk oleh Presiden Korsel, Moon Jae-in sebagai utusan khusus untuk Korut, akan membahas rincian pertemuan Presiden Korsel dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un.

"Chung Eui-yong, kepala kantor Keamanan Nasional Kepresidenan, akan memimpin delegasi beranggotakan 5 orang untuk pergi ke ibu kota Korut pada Rabu (5/9) lusa," kata juru bicara Presiden Moon, Kim Eui-kyeom, pada Minggu (2/9).

Dalam keterangannya, juru bicara Kim Eui-kyeom tak menyebut apakan delegasi Korsel itu akan bertemu dengan pemimpin Korut dalam kunjungannya ke Pyongyang pada kali ini.Anggota tim delegasi Korsel yang salah satunya terdiri dari kepala intelijen Suh Hoon, akan terbang dengan pesawat khusus yang langsung melalui perbatasan dua negara. Sebelumnya penerbangan langsung dari Korsel menuju Korut harus transit di Tiongkok terlebih dahulu.

Tugas yang diemban Chung ini bukan yang pertama kali ia pegang karena pada Maret lalu, Chung juga memimpin delegasi Korsel untuk pertemuan antar-Korea di Korut yang berujung terjadinya pertemuan tingkat tinggi pertama antara Presiden Moon dan pemimpin Korut, Kim Jong-un, di Desa Panmunjom, pada April.

Saat pertemuan terkahir kali antara Presiden Moon dengan Kim Jong-un, kedua pihak sepakat untuk kembali menggelar pertemuan ke-3 di Pyongyang yang diperkirakan akan terjadi pada September ini.

Tuntutan Jepang

Pada saat bersamaan, Perdana Menteri Jepang, menyatakan bahwa setiap pertemuan tingkat tinggi yang ia gelar bersama Kim Jong-un, harus membahas penculikan warga neggara Jepang yang merupakan salah satu masalah yang dipersengketakan dua negara selama beberapa dekade. Korut diperkirakan saat ini menculik sejumlah warga negara Jepang pada era '70-an dan '80-an dalam setiap pelatihan intelijennya.

"Pada akhirnya, saya akan bertemu dengan pemimpin Kim Jong-un," kata PM Abe dalam sesi wawancara dengan harian Sankei Shimbun edisi Minggu. "Saya berharap pertemuan itu bisa menyelesaikan perbedaan pendapat (mengenai isu ini)," imbuh PM Jepang itu.

Ditambahkan oleh PM Abe, saat digelar pertemuan antara dirinya dengan Kim Jong-un, harus tercapai resolusi mengenai isu penculikan warga negara Jepang.

Hubungan Tokyo dan Pyongyang saat ini memburuk mulai karena persoalan kegetiran sejarah terkait kebrutalan era penjajahan Jepang di Semenanjung Korea, hingga uji coba misil balistik Korut yang terus ditujukan ke arah Jepang.

Di tengah mulai membaiknya situasi diplomatik terhadap Korut oleh negara-negara lain seperti Korsel dan Amerika Serikat, Jepang merasa ketakutan bahwa permasalahannya dengan Korut akan diabaikan.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top