Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Delegasi Indonesia Raih Prestasi di APhO, Crystalin Beri Dana Pembinaan Rp100 Juta

Foto : Istimewa

Delegasi Indonesia mempersembahkan sejumlah medali dan dalam kompetisi Fisika bergengsi Asian Physics Olympiad (APhO).

A   A   A   Pengaturan Font

Tim APhO Indonesia 2024 baru saja mengikuti ajang kompetisi APhO di Kampar, Malaysia yang diselengarakan pada pekan pertama Juni 2024 di Kampus Universiti Tunku Abdul Rahman. Tim yang terdiri dari 8 orang pelajar SMA terpilih ini berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih satu medali emas, satu medali perak, tiga medali perunggu, dan tiga Honorable Mention.

Penyelenggaraan APhO 2024 kali ini merupakan yang terbesar dari jumlah peserta. Ada 28 tim dengan total peserta 280 pelajar dari berbagai negara di dunia. Ada 27 negara yang berpartisipasi termasuk Indonesia. Medali emas untuk tim Indonesia dipersembahkan oleh Jack Howard Wijaya dari SMA Darma Yudha, Pekanbaru. Jack Howard mendapatkan tambahan uang saku dari Crystalin sebesar Rp5 juta.

"Jack Howard dan teman-temannya telah menjalani proses seleksi yang ketat. Mereka diseleksi secara nasional melalui tiga tahapan. Peserta seleksi kebanyakan juga berpartisipasi pada Olimpiade sains nasional. Tahap pertama diikuti 15 siswa, tahap kedua tinggal 10 siswa dan tahap ketiga 8 siswa yang merupakah tim yang mewakili Indonesia. Mereka dibimbing secara intens. Total waktu dari seleksi hingga bimbingan sekitar 4,5 bulan. Semua proses gratis, tidak dikenakan biaya,"jelas Herry Kwee Ph.D, salah satu pimpinan tim APhO Indonesia.

Ia berharap dan berdoa agar dukungan untuk Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) ke APhO terus berlanjut dan bertambah karena ini tahun pertama kebutuhan dana tercukupi dari sponsor. "Tahun-tahun sebelumnya kami menutupi dari hasil pelatihan di yayasan Simetri," katanya.

"Event seperti APhO ini memang jauh dari gegap gempita, dan tidak banyak masyarakat Indonesia yang tahu dan mungkin peduli. Jika dibandingkan dengan event olahraga misalnya. Tetapi pembinaan SDM Indonesia di bidang sains tentunya tidak kalah penting. Kesadaran inilah yang mendorong Crystalin memberikan dukungan, dengan harapan semakin banyak pihak yang juga peduli dan mendukung," tutup Wijoyo.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top