Defisit APBN Lebih Dalam dari Tahun Lalu
SRI MULYANI Menteri Keuangan
Pendapatan negara turun karena penerimaan perpajakan terkontraksi hingga 9,4 persen (yoy) pada semester I yaitu hanya 624,9 triliun rupiah atau 44,5 persen dari target perubahan APBN dalam Perpres 72/2020 sebesar 1.404,5 triliun rupiah.
Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang juga berkontribusi dalam pendapatan negara turut mengalami kontraksi hingga 11,8 persen (yoy) yaitu 184,5 triliun rupiah atau 62,7 persen dari target dalam Perpres 72/2020 sebesar 294,1 triliun rupiah.
Sri Mulyani melanjutkan, untuk realisasi belanja negara hingga semester I 2020 tumbuh 3,3 persen (yoy) yaitu sebesar 1.068,9 triliun rupiah dari 1.304,7 triliun rupiah pada periode sama tahun lalu.
Realisasi 1.068,9 triliun rupiah tersebut merupakan 39 persen dari target perubahan APBN dalam Perpres 72/2020 yaitu 2.739,2 triliun rupiah.
Realisasi belanja negara tumbuh karena belanja pemerintah pusat naik 6 persen (yoy) yaitu 668,5 triliun rupiah yang telah mencapai 33,8 persen dari target perubahan APBN dalam Perpres 72/2020 sebesar 1.975,2 triliun rupiah.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya