Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Definisi Kasus Hepatitis Mirip Covid-19

Foto : istimewa

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menyatakan definisi kasus hepatitis tidak jauh berbeda dengan kasus Covid-19. Hal tersebut juga sesuai istilah dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Sama dengan dulu kasus Covid-19, ada yang suspek, ada yang orang tanpa gejala, dan lain-lain sampai konfirmasi. Nah pada kasus hepatitis pun seperti itu," katanya pada konferensi pers di Jakarta, Sabtu (21/5).

Dia menerangkan, definisi kasus pertama adalah Confirmed. Saat ini belum ada yang disebut dengan konfirmasi positif oleh WHO karena sedang dalam penelitian.

Kedua Probable, yaitu hepatitis akut misterius. Kasus ini berdasarkan pada pemeriksaan laboratorium tidak ada hepatitis A sampai E, SGOT atau SGPT di atas 500 internasional unit per liter, dan berusia di bawah 16 tahun.

"Untuk kasus ini, pasien tidak terdeteksi hepatitis maka dia salah satu dugaan hepatitis yang belum diketahui penyebabnya, namun hasil laboratorium SGOT atau SGPT di atas 500 IU/L," katanya.

Ketiga, kata Syahril, Epi-Linked, yaitu hepatitis akut terjadi di segala usia dan kontak erat dengan kasus probable. Keempat, Pending Classification, artinya sedang menunggu hasil pemeriksaan Lab untuk hepatitis A sampai E, tetapi pasien ini sudah tinggi SGOT maupun SGPT nya yakni di atas 500 IU/L, dengan usia di bawah 16 tahun.

Untuk kasus yang tidak tergolong ke dalam semua definisi kasus tersebut, lanjut Syahril, itu didefinisikan sebagai discarded. "Discarded itu tambah dari kita yaitu hepatitis akut yang terdeteksi, atau etiologi lain yang terdeteksi," tandasnya.

Dokter Spesialis Anak Sub Spesialis Gastro-Hepatologi FKUI-RSCM, Hanifah Oswari, mengatakan, dengan mengacu pada data WHO, saat ini belum diketahui cara untuk memastikan pasien yang mengidap penyakit Hepatitis Akut Berat. Meski begitu, ada fase-fase yang dapat dikenali sebagai gejala penyakit ini.

Pada fase awal, penderita merasakan diare, mual-muntah, demam, dan masalah pernapasan. Ketika memasuki fase lanjutan, terjadi perubahan warna kekuningan pada kulit atau mata. "Penderita mengalami buang air kecil pekat atau buang air besar berwarna pucat, juga mengalami kejang. Pada fase terakhir, penderita kehilangan kesadaran," terangnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top