Daya Saing IKM Olahan Porang Diperkuat

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memberdayakan para petani porang untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut sehingga bisa berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas tentang Pengembangan Budidaya Tanaman Porang pada Mei 2021 lalu.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita menuturkan pihaknya akan mendorong pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di sektor olahan porang. "Langkah strategis yang kami jalankan, antara lain program pendampingan IKM, peningkatan teknologi dan kapasitas produksi, pengembangan produk turunan porang melalui pengembangan inovasi IKM, serta promosi melalui pameran, marketplace, dan link and match," katanya di Jakarta, Jumat (22/10).

Reni menjelaskan porang merupakan komoditas ekspor yang saat ini sangat potensial dikembangkan. Umbi porang mengandung glukomanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan berfungsi sebagai bahan baku berbagai macam industri.

"Dalam industri makanan, olahan porang dan ekstrak glukomanan selanjutnya digunakan dalam pembuatan mi shirataki, beras konyaku, pasta porang, dan pengental," sebutnya.

Dalam industri kosmetik, olahan porang digunakan dalam pembuatan pembersih wajah, masker wajah, serta bahan pengisi dan pengikat tablet. "Olahan porang juga dapat digunakan dalam industri kimia untuk bahan pelapis (coating), perekat, dan pembuatan kertas," ujar Reni.