Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Maritim - Pada 2020, KKP Berikan Bantuan “Washing Plant” di Tujuh Lokasi

Daya Saing Garam Rakyat Dipacu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah terus mendorong peningkatkan kualitas garam rakyat sehingga diharapkan dapat bersaing dan terserap oleh industri.

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) meresmikan washing plant atau alat pencuci dan permunian garam di Brebes, Jawa Tengah. Peresmian dilakukan secara simbolik oleh Pelaksana tugas (Plt) Dirjen PRL TB Haeru Rahayu bersama, Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Sekretariat Kabinet (Setkab) Agustina Murbaningsih, dan Wakil Bupati Brebes Narjo, akhir tahun lalu di Desa Pesantunan Kec. Wanasari, Brebes.

TB Haeru mengatakan pembangunan washing plant bertujuan untuk meningkatkan kualitas garam rakyat guna memenuhi kebutuhan industri. Langkah tersebut diharapkan dapat menyerap produksi garam rakyat dan meningkatkan harga jual garam, serta membangun akses pasar garam berbasis ekonomi rakyat.

"Alat pencuci garam dengan kapasitas produksi 20 ton per hari ini diharapkan dapat memenuhi potensi pasar garam yang ada sehingga dengan meningkatnya produksi garam berkualitas dapat meningkatkan kesejahteraan petambak garam di Kabupaten Brebes," ujar Tebe, sapaan TB Haeru, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Tebe menyebut pada 2020, KKP melalui program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR) memberikan bantuan washing plant di tujuh lokasi, yaitu Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Pati, Kabupaten Brebes, Kabupaten Sampang, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Pasuruan.

"Sesuai dengan arahan Presiden kegiatan PUGaR juga disandingkan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Karena itu, kegiatan PUGaR dilaksanakan secara padat karya menyerap tenaga lokal untuk membantu perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19," ungkapnya.

Washing plant merupakan rangkaian mesin berikut tempat dan peralatannya untuk mencuci dan memurnikan garam, yang terdiri dari bagian penggilingan/ penghancur, pencucian, penirisan dan pengeringan, iodisasi, serta pengepakan.

Bahan baku yang digunakan adalah garam dengan SNI 4435:2017 dengan kadar Natrium Klorida (NaCl) atas dasar berat kering sebesar 85-94 persen dan menghasilkan output garam minimum sesuai SNI 3556:2016 dengan kadar Natrium Klorida (NaCl) minimal sebesar 94 persen.

Bantuan washing plant senilai 2,7 miliar rupiah yang diresmikan tersebut, diserahkan secara langsung oleh TB Haeru kepada Koperasi Garam Mekar Sari Sejahtera sebagai penerima bantuan.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Setkab, Agustina Murbaningsih, menyampaikan Presiden Joko Widodo sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan. "Ini stimulus berupa mesin untuk meningkatkan kualitas garam rakyat. Semoga garam rakyat segera dapat diserap kalangan industri," ujar Agustina.

Lapangan Usaha

Sementara itu, Wakil Bupati Brebes, Narjo, menuturkan pemerintah pusat cukup banyak memberi perhatian, khususnya program PUGaR dalam upaya menangani permasalahan garam nasional. Terlebih, pada upaya mencapai swasembada garam nasional. "Program nasional ini menunjukkan bentuk komitmen pemerintah untuk membuka lapangan usaha dan meningkatkan kesejahteraan petambak garam rakyat," terang Narjo.

Perwakilan Koperasi Garam Mekar Sari Sejahtera, Nahjo, berkeyakinan bantuan washing plant akan memberikan kesejahteraan yang layak bagi anggota koperasi. "Saya yakin washing plant dapat memperbaiki kualitas garam kami, sehingga nantinya garam kami diterima oleh industri dan pasar," ucapnya.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top